:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1012465/original/071488400_1444187772-20151007-Ilustrasi-Tambang-Minyak.jpg)
Liputan6.com, New York - Harga minyak naik hampir dua persen sehingga menutupi sebagian kerugian dari aksi jual pada perdagangan sebelumnya. Hal tersebut didorong prospek Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen minyak akan memangkas produksi pada pertemuan bulan depan untuk menopang harga.
Usai mencatat penurunan dalam 12 hari berturut-turut dan sempat turun tajam dalam satu hari, harga minyak berbalik arah. Hal itu terjadi usai Reuters melaporkan OPEC dan mitranya sedang membahas proposal untuk memangkas produksi hingga 1,4 juta barel per hari. Ini lebih dari yang disebutkan oleh pejabat terkait.
Harga minyak Brent menguat 65 sen atau 1 persen ke posisi USD 66,12 per barel setelah mencapai sesi tertinggi USD 67,63. Harga minyak mentah AS naik 56 sen atau 1,01 persen ke posisi USD 56,25 per barel usai melemah selama 12 sesi berturut-turut ke level terendah sejak November 2017.
Pasar komoditas minyak tertekan sebelumnya didorong lonjakan pasokan dari OPEC, Rusia dan Amerika Serikat serta produsen lain. Ditambah sentimen kekhawatiran perlambatan ekonomi global dapat memangkas permintaan energi.
Hal itu juga mendorong harga minyak Brent merosot lebih dari 20 persen sejak awal Oktober, salah satu penurunan terbesar sejak jatuhnya harga minyak pada 2014.
“Pasar telah melemah selama beberapa minggu terakhir. Hari ini ada kabar produsen dapat memangkas hingga 1,4 juta barel per hari pada 2019. Mungkin beberapa kekhawatiran pasokan tambahan dan berkurangnya permintaan akhirnya diapresiasi pasar,” ujar Gene McGillian, Wakil Presiden Direktur Tradition Energy, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (15/11/2018).
Seiring harga minyak turun dari level tertinggi pada Oktober, harga gas alam melonjak sebanyak 56 persen.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3692524/harga-minyak-menguat-usai-opec-berpeluang-pangkas-produksiBagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Minyak Menguat Usai OPEC Berpeluang Pangkas Produksi"
Post a Comment