Search

Tak Serius Tangani Warga Miskin, Bupati Banyuwangi Copot Camat ...

TIMESINDONESIA, BANYUWANGIBupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, melantik tiga pejabat pemerintah di Banyuwangi, Jumat (5/10/2018) lalu. Camat dan Kepala Puskesmas itu dicopot karena dinilai tak serius menangani warga miskin di wilayah kerjanya.

Tiga pejabat yang dilantik adalah Abin Hidayat sebagai Camat Gambiran, Mohammad Nohrawi sebagai Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dan Danisworo sebagai sekretaris Dinas Sosial. Juga diangkat dr Yos Hermawan sebagai kepala UPTD Puskesmas Genteng Kulon dan Puskesmas Jajag-Gambiran.

Anas mengatakan, pelantikan pejabat baru tersebut merupakan cara tegas agar Camat dan Kepala Puskesmas memiliki perhatian serius terhadap masalah kemiskinan.

Sebelumnya, Anas mendapat laporan tentang warga lanjut usia di Kecamatan Gambiran yang tinggal di tempat tak layak huni.

“Kemarin ada laporan soal warga miskin lanjut usia, dan terlambat diatasi. Ini seharusnya tidak boleh terjadi dengan alasan apapun. Seperti bedah rumah, kalau bukan di tanahnya sendiri, tetap ada mekanisme dari desa, Badan Zakat dan gotong royong bisa bantu,” kata Anas. 

“Saya ambil langkah tegas agar menjadi perhatian bagi semuanya lewat penyegaran organisasi hari ini. Kalau untuk urusan lainnya, taruhlah kebersihan, masih bisa dimaklumi tapi harus segera dibereskan," katanya.

Namun, untuk penanganan kemiskinan, harus ada konsekuensinya. "Salah satunya lewat penyegaran organisasi ini, ” imbuhnya.

Anas menjelaskan, penanganan kemiskinan wajib dilakukan secara sinergis oleh lintas organisasi perangkat daerah (OPD).

Terutama yang bersinggungan dengan masyarakat langsung seperti kecamatan dan Puskesmas. Baik Camat maupun Kepala Puskesmas wajib berkoordinasi dengan Kepala Desa untuk terjun langsung memantau warga miskin. 

“Penanganan kemiskinan adalah urusan wajib semua Camat dan Kepala Puskesmas. Setelah didata, cek mana yang harus ditangani segera, mana yang bisa lewat anggaran daerah dan mana yang tidak. Semua masalah kemiskinan harus tertangani dan harus ada solusinya,” tegas Anas.

Selain fokus pada penanganan kemiskinan, Anas juga mengingatkan kembali kepada jajaran untuk memperhatikan masalah anak putus sekolah. Semua pihak harus ikut peduli, tidak hanya Dinas Pendidikan.

“Kita semua harus peduli, kalau ada anak putus sekolah baik di tingkat desa, kecamatan langsung ditangani dan laporkan ke Dinas terkait apabila tidak bisa mengatasi,” terang Anas. 

Sekedar diketahui, penanganan warga miskin sudah menjadi prioritas Pemkab Banyuwangi. Untuk itu, Bupati Anas menginstruksikan semua kepala dinas, camat, kepala puskesmas, hingga aparat desa proaktif turun memantau warganya yang membutuhkan penanganan segera.

"Kita sudah punya banyak program penanganan kemiskinan, ada Rantang Kasih untuk distribusi makanan gratis, jemput bola warga sakit, beasiswa yatim, penyelamatan anak putus sekolah, dan sebagainya. Tapi program itu membutuhkan kaki dan tangan, yaitu keikhlasan bekerja bapak atau ibu semua,” tandas Bupati Banyuwangi itu. (*)

Let's block ads! (Why?)

https://www.timesindonesia.co.id/read/185084/20181007/095600/tak-serius-tangani-warga-miskin-bupati-banyuwangi-copot-camat-dan-kepala-puskesmas/

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Tak Serius Tangani Warga Miskin, Bupati Banyuwangi Copot Camat ..."

Post a Comment

Powered by Blogger.