Search

Sentimen Global Diprediksi Bikin Rupiah Kembali Bergejolak

loading...

JAKARTA - Rupiah diramal kembali bergejolak dalam perdagangan sepekan ke depan atau 8-12 Oktober, di kisaran Rp15.110-Rp15.240/USD. Pelemahan rupiah terjadi secara konsisten sampai akhir September kendati BI telah menaikkan bunga acuan dan intervensi cadangan devisa.

Ekonom Indef Bhima Yudhistira mengatakan, faktor global dipengaruhi oleh imbal hasil (yield) treasury 10 tahun atau surat utang AS yang telah mencapai 3,23%.

"Hal ini menandakan ekspektasi pelaku pasar terhadap ekonomi dunia dalam jangka panjang cenderung memburuk. Investor memburu instrumen utang AS sebagai flight to quality atau mencari aset yang aman," ujarnya di Jakarta, Minggu (7/10/2018).

Kemudian, Bhima menjelaskan, tingkat pengangguran AS mencapai 3,7% atau terendah dari 18 tahun terakhir. Data tenaga kerja AS per September meningkat 134.000 orang.

Kondisi full employment ini mendorong lonjakan inflasi dalam jangka pendek di AS sehingga Fed rate diprediksi naik sekali kali lagi tahun ini, lalu empat kali di 2019 dan dua kali di 2020. Shock dari kenaikan Fed rate ini membuat investor menarik dana bertahap dari negara berkembang, dan memilih investasi di aset berdenominasi dolar.

"Dollar index berada di level 95.4 masih berpeluang naik. Ini menandakan era super dolar masih akan membayangi perekonomian negara berkembang," kata Bhima.

Analisis Goldman Sachs menyebutkan, perang dagang AS-China yang makin memburuk setelah negosiasi tidak tercapai diperkirakan akan menurunkan profit korporasi besar di hampir seluruh dunia secara gradual.

Let's block ads! (Why?)

https://ekbis.sindonews.com/read/1344308/32/sentimen-global-diprediksi-bikin-rupiah-kembali-bergejolak-1538913645

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sentimen Global Diprediksi Bikin Rupiah Kembali Bergejolak"

Post a Comment

Powered by Blogger.