KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan dollar Amerika Serikat (AS) tak mendukung harga perak untuk bersinar. Mengutip Bloomberg, harga perak di kuartal III 2018 tercatat turun 9,8% ke US$ 14.712 per ons troi.
Andri Hardianto, analis PT Asia Tradepoint Futures mengatakan, penyebab harga perak memudar karena mengikuti penurunan harga logam mulia lainnya yang tertekan penguatan dollar AS.
"Masalahnya di penguatan dollar AS yang dijadikan pelaku pasar sebagai currency haven menggantikan posisi logam mulia sebagai aset safe haven," kata Andri, Rabu (3/10).
Selain itu, Andri mengamati, secara historis, permintaan logam mulia di kuartal III memang kurang mendukung pergerakan harga. .
Andri memproyeksi, memasuki akhir tahun harga perak berpotensi cerah karena secara siklus permintaan logam muilia biasanya meningkat dari India dan China. Permintaan akan mulai terjadi di bulan ini hingga November 2018.
"Di akhir tahun potensi bullish untuk perak masih ada apalagi dengan kondisi harga perak saat ini yang sudah murah," kata Andri.
Bahkan, Andri memproyeksikan penguatan harga perak di akhir tahun akan lebih tinggi dari emas, karena harga perak saat ini lebih murah dan berpotensi terjadi bargain hunting.
Namun, penguatan secara fundamental dan siklus tersebut memang tidak akan terjadi dalam jangka panjang atau terbatas. Penguatan harga perak diproyeksikan masih akan tertahan sentimen perang dagang AS dan China yang bisa menahan permintaan sebagai logam industri.
Andri memproyeksikan, di kuartal IV harga perak akan berada di rentang US$ 14.700 per ons troi hingga US$ 15.500 per ons troi.
Editor: Narita
Editor: Narita
PERAK
http://investasi.kontan.co.id/news/permintaan-di-kuartal-iv-meningkat-harga-perak-bisa-terangkatBagikan Berita Ini
0 Response to "Permintaan di kuartal IV meningkat, harga perak bisa terangkat"
Post a Comment