loading...
Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata (Asita) Jawa Barat Budijanto Ardiansjah mengatakan, fluktuasi nilai tukar rupiah membuat pengusaha kerja sama wisata resah. Mereka khawatir dolar akan terus menguat.
"Karena nilai tukar yang terus melemah, banyak klien atau wisatawan yang menunda perjalanan ke luar negeri. Terutama yang perjalanan jauh dan paket liburan panjang. Karena dolar naik sedikit, berpengaruh sekali selisihnya," kata dia di Bandung, Kamis (11/10/2018).
Klien, kata dia, banyak yang menunda kunjungan ke Jepang, Korea, Eropa, dan lainnya. Sementara untuk perjalanan ke negara tetangga, kata dia, tidak terlalu berpengaruh. Banyaknya wisatawan yang menunda kunjungan ke luar negeri menyebabkan bisnis ini melambat sekitar 10%.
Para pengusaha travel, kata dia, terpaksa harus membuat tarif wisata menggunakan mata uang dolar Amerika. Sehingga, pihaknya tidak akan menanggung kerugian walaupun dolar mengalami penguatan atau penurunan.
"Mudah-mudahan ini tidak lama. Kami berharap (kunjungan ke) Jepang akhir tahun akan kembali menggeliat, seiring harapan rupiah telah stabil," katanya.
(fjo)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pelemahan Rupiah Pengaruhi Bisnis Perjalanan Wisata"
Post a Comment