Liputan6.com, Jakarta - Sejak peletakan batu pertama (groungbreaking) pada Januari 2016 lalu, proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung berjalan sangat lambat.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengakui, ada beberapa hal yang menjadi kendala dalam proyek ini, yaitu masalah pembebasan lahan, dana dan perizinan.
"Makanya dua alternatif itu (masalah), tanah atau uang atau perizinan. Kalau saya duga tanah bukan masalah yang mudah. Tanahnya banyak dan ada di mana-mana," ujar dia di Gedung BPK, Jakarta, Senin (22/10/2018).
Oleh sebab itu, lanjut Budi, progres dari proyek tersebut masih tidak sesuai dengan target, meski sudah bertahun-tahun berjalan. "Iya belum sesuai dengan rencana," lanjut dia.
Oleh sebab itu, Budi menyatakan pada pekan depan akan memanggil direksi PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) untuk mendapatkan penjelasan soal progres dari proyek ini.
"Saya belum update lagi dengan direksi. Saya baru undang minggu depan. Agendanya ya kita evaluasi. Progresnya berapa persen. Handicapnya apa. Apa masalah dana atau lahan. Kan selama ini pembebasan lahan. Nanti kita lihat lahannya siapa saja (yang bermasalah). Prosesnya akan seperti apa, cara orang-orang pembebasan (lahannya) bagaimana," tandas dia.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3673646/menhub-lahan-jadi-kendala-proyek-kereta-cepat-jakarta-bandungBagikan Berita Ini
0 Response to "Menhub: Lahan Jadi Kendala Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung"
Post a Comment