loading...
Konferensi yang diinisiasi oleh European Palm Oil Aliance (EPOA) ini mengambil tema "How Sustainable Palm Oil Contributes to the UN Sustainable Development Goals".
"Produsen minyak kelapa sawit harus bersatu dan bekerja bersama dalam melawan kampanye negatif. Banyak persepsi keliru tentang sawit yang jika dibiarkan maka sentimen negatif tersebut akan dianggap sebagai kebenaran," ujar Mendag dalam pers rilis di Jakarta, Minggu (7/10/2018).
Oleh karena itu, sambung dia, perlu digencarkan kampanye positif mengenai produk sawit, agar pemberitaan menjadi lebih berimbang dan masyarakat internasional lebih paham peran sawit bagi pembangunan berkelanjutan.
Pada kesempatan tersebut, Enggar juga menginformasikan perkembangan terkini mengenai kebijakan moratorium sawit yang ditandatangani Presiden Joko Widodo melalui Inpres No 8 tanggal 13 September 2018. Beleid tersebut mengatur Penundaan dan Evaluasi Perizinan Perkebunan Kelapa Sawit serta Peningkatan Produktivitas Perkebunan Kelapa Sawit.
Mendag menyampaikan, minyak kelapa sawit bukan komoditas biasa bagi Indonesia. Komoditas ini memainkan peranan penting dalam perekonomian dan menyediakan lapangan kerja untuk mengatasi kemiskinan. Selain itu, industri komoditas ini berfungsi sebagai sumber penghasilan bagi 5,3 juta pekerja, dan memberikan penghidupan bagi 21 juta orang di Indonesia.
"Sejak pertengahan tahun 2000an, ekspor minyak kelapa sawit telah menjadi sumber pendapatan penting bagi Pemerintah untuk mendorong pembangunan ekonomi di Indonesia. Namun, seiring meningkatnya ekspor komoditas ini, meningkat pula kampanye negatif tentang minyak kelapa sawit, terutama di negara-negara maju," tandasnya.
Selain Mendag, pembicara pada konferasi ini antara lain Menteri Industri Utama Malaysia Teresa Koh Sum Sim, Mantan Presiden Kolombia Alvaro Uribe Velez, dan Plant Production and Protection Officer of The FAO Regional Office for Europe and Central Asia Viliami Fakava.
(fjo)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mendag Ajak Produsen CPO Lawan Kampanye Negatif dari Eropa"
Post a Comment