Search

Jokowi: Jadikan Perang Dagang sebagai Peluang Ekspor

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, ekspor Indonesia semakin tahun semakin lebih baik. Pada posisi September 2018 misalnya, nilai ekspor tercatat USD122 miliar, yang berarti tumbuh 9,2% dibandingkan tahun 2017.

“Angka-angka seperti ini kita harus tahu. Tumbuh 9,2%. Artinya, semakin tahun ekspor kita semakin lebih baik,” kata Presiden Jokowi seperti dikutip laman setkab, Jakarta, Kamis (25/10/2018).

BERITA TERKAIT +

Oleh sebab itu, Presiden menegaskan, pemerintah akan terus mendorong sehingga pabrik, dunia usaha, industri semuanya terdorong untuk bisa masuk ke pasar ekspor.

 Baca Juga: Buka Trade Expo Indonesia 2018, Presiden Jokowi: Ekspor Harus Lebih Besar

Diakui Presiden, bahwa sekarang ada pertarungan, ada perang dagang, ada trade war. Namun Presiden meyakini, biasanya di dalam kesulitan itu ada peluang-peluang. Dia meminta kalangan dunia usaha agar menggunakan peluang-peluang ini untuk masuk ke pasar-pasar yang ditinggalkan oleh yang baru berperang.

“Ini kesempatan, ini adalah peluang, ini adalah opportunity yang bisa dan harus bisa kita pergunakan sebaik mungkin,” tutur Presiden Jokowi.

 Defisit Neraca Perdagangan

Presiden meminta dunia usaha untuk terus melakukan penetrasi pasar-pasar non tradisional, yang sekarang banyak sekali seperti Afrika Selatan, yang tidak pernah kita urus.

“Saya ingin duta besar, konjen, semuanya bekerja keras untuk pasar-pasar non tradisional kita. Asia Selatan, Rusia, Timur Tengah, Afrika, Turki, Pakistan, pasar ASEAN sendiri, itu peluang-peluang besar yang tidak pernah kita urus bertahun-tahun. Saya berharap ini mulai diperhatikan, ini kita urus dengan baik sehingga ekspor kita benar-benar naik sehingga terjadi yang namanya surplus neraca perdagangan,” pesan Presiden Jokowi.

 Baca Juga: Kadin Targetkan Ekspor RI ke Negara-Negara Islam Naik 10%

Presiden juga mengingatkan perlunya terus memperbaharui desain-desain produk sesuai dengan keinginan pasar, memperbaiki kemasan menjadi sesuatu yang menarik, dan yang tidak kalah penting untuk memperhatikan masalah promosi.

“Itu penting sekali, baik dalam promosi langsung ke pameran-pameran yang ada di seluruh dunia, maupun lewat online,” ujar Presiden Jokowi.

 Defisit Neraca Perdagangan

Perbaiki Neraca Perdagangan

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengemukakan bahwa defisit transaksi berjalan pada 2017 mencapai USD17,3 miliar, sebuah angka yang besar. Karena itu, Presiden menyampaikan pentingnya memperbaiki neraca perdagangan, dengan cara ekspor harus lebih besar dari impor.

Oleh sebab itu, Presiden mengapresiasi upaya dunia usaha untuk masuk ke pasar ekspor, terutama negara non tradisional.

“Alhamdulillah, bulan September ada titik- titik terang. Neraca perdagangan kita mulai surplus USD220 juta, masih kecil tapi sudah surplus. Saya harapkan nanti di Oktober juga, November juga menjadi tradisi setiap bulan itu surplus sehingga tahunannya juga surplus,” kata Presiden Jokowi.

(dni)

Let's block ads! (Why?)

http://economy.okezone.com/read/2018/10/25/320/1968673/jokowi-jadikan-perang-dagang-sebagai-peluang-ekspor

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Jokowi: Jadikan Perang Dagang sebagai Peluang Ekspor"

Post a Comment

Powered by Blogger.