JAKARTA - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) telah berlangsung empat tahun tepat pada hari ini, Sabtu (20/10/2018).
Staf khusus (Stafsus) Presiden Jokowi, Ahmad Erani Yustika mengatakan, terdapat lima besar indikator ekonomi yang disasar oleh pemerintah selama 4 tahun ini. Pertama, menjaga stabilitas makroekonomi untuk memerbaiki kualitas pembangunan seperti kemiskinan, pengangguran, inflasi, investasi, dan lain-lain.
"Kedua, mengarusutamakan agenda keadilan ekonomi yang sebelum ini rumit untuk dieksekusi (mengurangi ketimpangan)," kata Erani dalam pesan singkatnya, Sabtu (20/10/2018).
Sementara, agenda besar ketiga di bidang ekonomi lainnya adalah mempersiapkan dasar-dasar pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Selain itu, keempat adalah membangun kemandirian ekonomi yang tertunda begitu lama.
"Kelima, memerkuat tata kelola pembangunan untuk memastikan efisiensi dan efektivitas dapat dipenuhi," imbuhnya.
Erani membenarkan, terdapat turbulensi ekonomi dalam pemerintahan Jokowi-JK. Namun, dengan mitigasi kebijakan yang memadai, pada 2016 terjadi titik balik ketika pertumbuhan ekonomi naik menjadi 5,03%.
"Pada tahun itu 'kutukan pertumbuhan ekonomi yang makin menurun' bisa dihentikan (sejak 2011). Berikutnya, pada 2017 naik tipis menjadi 5,07% dan diproyeksikan pada 2018 ini pertumbuhan ekonomi sekitar 5,2%," jelasnya.
Sementara itu, pada saat yang sama inflasi dapat ditekan ke level dibawah 4% selama 3 tahun berturut-turut. Pada 2015 inflasi 3,35%, 2016 inflasi 3,02%, dan 2017 inflasi 3,61%. Dia pun memperkirakan pada 2018 inflasi hanya sebesar 3%.
"Ini sejarah baru di mana pemerintah bisa mengelola stablitas harga yang selama ini sulit dilakukan," pungkasnya. (yau)
(rhs)
http://economy.okezone.com/read/2018/10/20/320/1966669/empat-tahun-jokowi-jk-targetkan-inflasi-hanya-3Bagikan Berita Ini
0 Response to "Empat Tahun Jokowi-JK Targetkan Inflasi Hanya 3%"
Post a Comment