Peningkatannya turut mempengaruhi kontribusi Terios terhadap total penjualan Daihatsu. Adapun besaran kontribusi Terios baru, mencapai 14 persen. Angka ini naik dua kali lipat dari model lama yang hanya 7 persen.
Besarnya permintaan konsumen terhadap Terios, sebenarnya pernah membuat Daihatsu kewalahan. Jumlahnya melebihi dari target kapasitas produksi yang dicanangkan Daihatsu. Bahkan, beberapa bulan setelah peluncuran, konsumen masih harus menunggu cukup lama untuk mendapatkan unit. Pada saat itu, kapasitas produksinya ditargetkan sekitar 2 ribu unit per bulan.
Daihatsu kemudian menambah kapasitas produksi. Terios berbagi lini produksi Toyota Rush, yang sama-sama mengisi segmen Low SUV. Sekarang ini, kapasitas produksinya sudah mencapai 11 ribu, dengan pembagian 7 ribu untuk Rush dan sisanya Terios. Dengan besarnya kapasitas, waktu inden berhasil dinormalkan.
“Inden Terios sudah tidak jadi isu. Kami sudah bisa supply Terios dengan aman,” jelas Hendrayadi. Kalaupun ada waktu inden yang terkesan lama, menurutnya, lebih disebabkan karena faktor eksternal. Salah satunya, proses pengurusan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK).
“Normalnya itu maksudnya, adanya inden kan karena ada proses pengurusan STNK. Jadi tergantung kecepatan approval leasing, karena banyaknya leasing, kemudian pengurusan BBN (Bea Balik Nama). Jadi saya anggap sudah normal. Sebulan atau sebulan setengah itu sudah normal,” tutup Hendrayadi.
Sumber: Oto.com
https://www.liputan6.com/otomotif/read/3673863/berstatus-all-new-penjualan-daihatsu-terios-naik-dua-kali-lipatBagikan Berita Ini
0 Response to "Berstatus All New, Penjualan Daihatsu Terios Naik Dua Kali Lipat"
Post a Comment