4 Tahun Jokowi, Sandiaga: 65 Persen Warga Terbebani Harga ...

Jakarta - Calon wakil presiden Sandiaga Uno menyampaikan data temuan dari timnya terkait kenaikan harga sembilan kebutuhan bahan pokok atau sembako di pasaran. Data temuan itu disampaikan berkaitan dengan empat tahun masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla, 20 Oktober 2014-20 Oktober 2018.

"Dalam 4 tahun kita sudah lihat hasil dari Pak Presiden Jokowi, banyak catatan. Salah satunya banyak aspirasi di masyarakat terkait harga bahan pokok semakin membebani," kata dia saat ditemui dalam selepas menghadiri acara Conference on Indonesia Foriegn Policy di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu, 20 Oktober 2018.

Menurut Sandi, sebanyak 65 persen masyarakat menyatakan kenaikan harga bahan pokok membebani perekonomian mereka. Saat ini, jumlah masyarakat Indonesia mencapai lebih kurang 260 juta penduduk. Maka jika diambil 65 persen sesuai dengan pernyataan Sandi, ada setidaknya 160 juta lebih masyarakat Indonesia yang merasakan beban kenaikan harga sembako.

Hanya saja, Sandi tidak merinci data itu ditemukan timnya dan berapa besar kenaikan di tiap item bahan pokok. Selain harga bahan kebutuhan pokok, kata dia, lebih dari separuh masyarakat, terutama kaum muda, kesulitan mengakses lapangan pekerjaan, "Memang ada catatan lain yang positif yang mesti kita apresiasi, tapi dua hal itu yang perlu dikoreksi dan perbaiki," ujarnya.

Sebelumnya, Staf Khusus Presiden Ahmad Erani Yustika mengatakan selama tiga tahun berturut-turut dari 2015-2017 pemerintah Jokowi bisa menekan angka inflasi di bawah 4 persen. Pada 2015 inflasi hanya 3,35 persen; 2016 menurun jadi 3,02 persen; dan 2017 sekitar 3,61 persen. "Pada 2018 diperkirakan juga hanya 3 persen. Ini sejarah baru di mana pemerintah bisa mengelola stablitas harga yang selama ini sulit dilakukan," kata dia.

Dalam kontestasi Pemilu Presiden 2019, Sandiaga memang mengusung janji untuk stabilitas harga bahan kebutuhan pokok. Oleh sebab itu, bukan kali ini saja Sandi menyampaikan masalah terkait harga bahan pokok. Sebelumnya, Sandi menyampaikan pernyataan yang cukup menuai kontroversi yaitu cerita uang Rp 100 ribu yang hanya dapat dipakai untuk berbelanja bawang dan cabai.

Let's block ads! (Why?)