KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan melaksanakan lelang Surat Utang Negara (SUN) dengan target indikatif sebesar Rp 10 triliun pada Selasa (25/9) nanti. Analis menilai, permintaan terhadap lelang kali ini masih cukup tinggi kendati di pekan depan ada agenda Federal Open Market Committee.
Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Indonesia, Anil Kumar mengatakan, pengumuman kenaikan suku bunga acuan AS pada pekan depan dapat menjadi sentimen tersediri pada lelang SUN kali ini. Namun, mengingat kinerja pasar obligasi lokal sedang bullish belakangan ini seiring maraknya aksi beli, ia yakin permintaan saat lelang SUN nanti akan tetap besar. “Seharusnya penawaran yang masuk minimal bisa dua kali lipat dari target indikatif,” ujarnya, Jumat (21/9).
Dia menambahkan, dua seri baru, yakni FR0077 dan FR0078 berpotensi memperoleh jumlah penawaran yang besar saat lelang nanti. Pasalnya, kedua seri tersebut merupakan seri benchmark baru untuk SUN tenor 5 tahun bagi FR0077 dan 10 tahun bagi FR0078. “Para investor mengincar keuntungan dari kedua seri tersebut di pasar primer sebelum benar-benar menjadi benchmark di tahun depan,” imbuhnya.
Selain itu, seri-seri dengan tenor kurang dari satu tahun seperti SPN03181226 dan SPN12190606 juga diperkirakan akan mendapatkan penawaran masuk yang cukup besar.
Para investor juga diyakini masih akan cenderung meminta yield yang tinggi saat lelang SUN hari Selasa depan. Tren tersebut kata Anil bisa terus berlanjut selepas pengumuman kenaikan suku bunga acuan AS.
Sebab, kenaikan tersebut otomatis akan memicu kenaikan yield SUN supaya spread dengan yield US Treasury tetap terjaga. Persentase kenaikan yield SUN juga bergantung pada pergerakan rupiah pasca FOMC nanti, termasuk respons BI terhadap kenaikan suku bunga acuan AS.
Editor: Herlina Kartika
OBLIGASI
http://investasi.kontan.co.id/news/walau-ada-agenda-fomc-lelang-sun-pekan-depan-diyakini-tetap-ramaiBagikan Berita Ini
0 Response to "Walau ada agenda FOMC, lelang SUN pekan depan diyakini tetap ramai"
Post a Comment