Search

Hunian Nyaman, Terjangkau, dan Sesuai Preferensi Kaum Milenial Jadi Tantangan Industri Properti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para pengembang properti dan pemerintah, mesti secara kreatif menciptakan terobosan agar industri properti di tanah air tetap eksis.

Satu di antaranya langkah tersebut lewat cara membuka pasar para generasi milineal yang diperkirakan jumlahnya sangat besar, yakni mencapai 90 juta jiwa atau sepertiga dari penduduk Indonesia.

Hal itu menjadi satu di antara pembahasan dalam diskusi “Uang Muka Nol Rupiah, Dongkrak Kebangkitan Properti Generasi Millenial,” di Ambhara Hotel, Kebayoran Baru, Jakarta, baru-baru ini.

Disebutkan, dari hasil riset Badan Pusat Statistik 2017 menyebut, bonus demografi memunculkan kelas tanggung di perkotaan usia 25-35.

Jumlah penduduk terbanyak di Indonesia saat ini adalah generasi millenial yang lahir pada 1982-2025.

Namun, mereka sulit memiliki rumah lantaran harga rumah semakin mahal sementara penghasilan belum mencukupi.

Hal itu terkonfirmasi dari riset Kompas (2017) yang menyurvei 300 responden millenial di tujuh kota besar di Indonesia. Hasilnya, 39% diantaranya telah memiliki hunian, sisanya 61% mengaku belum memiliki rumah.

“Ini kenyataan yang harus diurai bersama sebagai upaya memberikan hunian nyaman, terjangkau dan sesuai preferensi milenial,” ujar Arvi Argyantoro, Direktur Evaluasi Bantuan Pembiayaan Perumahan, Ditjen Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR, dalam keterangan pers yang diterima, Minggu (9/9/2018).

Pemerintah melalui Kementerian PUPR telah mengeluarkan sejumlah skema bantuan pembiayaan perumahan untuk memudahkan masyarakat khususnya kaum muda dalam memiliki rumah.

Di antaranya, fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), subsidi selisih bunga (SSB), subsidi bantuan uang muka (SBUM), termasuk pembebasan pajak, penurunan PPH dari 5 menjadi 1% dan penurunan BPHTB dari 5 menjadi 2,5%.

Tahun ini pemerintah menganggarkan Rp6,09 triliun untuk bantuan pembiayaan perumahan, dengan komposisi dana FLPP sebesar Rp2,18 triliun untuk 42.000 unit rumah bersubsidi, SBUM Rp1,38 triliun untuk 344.500 unit rumah dan SSB Rp2,53 triliun untuk 225.000 unit rumah.

Let's block ads! (Why?)

http://www.tribunnews.com/bisnis/2018/09/09/hunian-nyaman-terjangkau-dan-sesuai-preferensi-kaum-milenial-jadi-tantangan-industri-properti

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Hunian Nyaman, Terjangkau, dan Sesuai Preferensi Kaum Milenial Jadi Tantangan Industri Properti"

Post a Comment

Powered by Blogger.