Search

Gejolak Ekonomi Global Bakal Terus Tekan Rupiah Hingga Rp14.900

loading...

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) diprediksi mencapai level Rp14.900 dalam jangka pendek. Bank Indonesia juga diperkirakan kembali meningkatkan suku bunga untuk kelima kalinya sejak pertengahan Mei 2018. Ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed dan cekcok perdagangan AS-China membuat rupiah tetap rentan di wilayah negatif.

Research analyst dari FXTM Lukman Otunuga mengatakan, nilai tukar rupiah tergelincir karena situasi dagang yang semakin tegang antara dua ekonomi terbesar dunia. Investor memilih waspada di awal pekan perdagangan ini, setelah China membatalkan rencana negosiasi dagang dengan AS di akhir pekan. Sentimen pasar semakin memburuk saat Presiden Donald Trump mulai memberlakukan tarif terhadap USD200 miliar barang China di hari Senin.

"China diperkirakan membalas dengan tarif USD60 miliar terhadap barang AS, sehingga penghindaran risiko sepertinya akan semakin tinggi dan semakin menekan rupiah serta mata uang pasar berkembang lainnya," ujar Otunuga dalam siaran pers, Selasa (25/9/2018).

Walaupun sentimen pasar tetap sangat dipengaruhi perkembangan situasi dagang global, fokus juga akan tertuju pada rapat The Fed pekan ini. Suku bunga AS diprediksi akan ditingkatkan di September dan mungkin ditingkatkan kembali untuk keempat kalinya pada Desember.

"Kenaikan suku bunga mendatang ini sudah sangat diperhitungkan dalam harga saat ini. Namun masih dapat memicu arus keluar modal dari pasar berkembang, termasuk Indonesia," ujarnya.

Bank Indonesia akan menjadi pusat perhatian di hari Kamis pekan ini. Kenaikan suku bunga mungkin dapat membantu rupiah, namun penurunan berulang kali dalam beberapa pekan terakhir memastikan bahwa rupiah tetap tertekan oleh berbagai faktor eksternal.

CEO Kubik Leadership Jamil Azzaini mengatakan, tantangan bisnis saat ini ditandai dengan volatilitas, kompleksitas, ketidakpastian, dan ambiguitas (VUCA) sebagai suatu yang wajar. Karena itu, perusahaan membutuhkan skill leadership (kepemimpinan) yang baik demi menggenjot kinerja keuangan hingga 2,8 kali. Tren perusahaan yang butuh workshop pengembangan SDM untuk meningkatkan produktivitas semakin meningkat.

Dia mengatakan kondisi VUCA adalah suatu hal yang wajar dalam perekonomian saat ini. Karena itu, strategi yang dibutuhkan juga harus berbeda dari kondisi normal sebelumnya. Salah satunya adalah memperkuat SDM atau orang yang memimpin (leader) tim.

"Hasil survei kami, apabila pemimpin yang memiliki skill yang baik, akan mendorong peningkatan keuangan, lalu kepuasan pelanggan juga naik sampai 4,6 kali. Kemudian produktivitas tim juga akan naik 4,7 kali," ujar Jamil di Jakarta.

Dia mengatakan hal lain yang dibutuhkan sekarang adalah SDM yang punya beberapa keahlian atau multi skill untuk mendukung keahlian utamanya. Zaman dulu, pekerja biasanya fokus pada satu keahlian lalu jadi hebat. Tapi sekarang itu bakal ketinggalan. Misalnya orang bagian marketing juga harus punya kemampuan riset.

Namun perusahaan yang sudah lama eksis biasanya akan menolak untuk mengembangkan multi skill baru. "Akibatnya muncul startup yang baru dan nilai pasarnya melesat cepat. Secara aset fisik jauh lebih kecil dibandingkan Blue Bird atau Garuda. Mereka di startup kadang bisa kerja tidak kenal waktu selama dua minggu lalu istirahat," ujarnya.

(ven)

Let's block ads! (Why?)

https://ekbis.sindonews.com/read/1341174/32/gejolak-ekonomi-global-bakal-terus-tekan-rupiah-hingga-rp14900-1537874813

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Gejolak Ekonomi Global Bakal Terus Tekan Rupiah Hingga Rp14.900"

Post a Comment

Powered by Blogger.