JAKARTA - Indonesia akan segera memiliki pabrik baterai untuk mobil listrik. Hal tersebut menyusul akan dibangunnya smelter (fasilitas pemurnian mineral) di Halmahera Tengah, Maluku Utara.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pembangunan sendiri akan dilakukan pada akhir bulan. Sebab, nantinya pemerintah akan segera melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pada tanggal 30 Agustus 2018 mendatang.
"Wade Bay Nickel nanti groundbreaking tanggal 20 Agustus," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin (20/8/2018).
Menurut Luhut, nantinya smelter tersebut akan menjadi kawasan industri seperti di Morowali. Hanya saja lanjut Luhut, nilai investasinya jauh lebih besar dibandingkan dengan kawasan industri di Morowali.
Nantinya smelter tersebut akan menghasilkan bahan bahan material untuk baterai mobil listrik. Sebut saja seperti stainless steel carbon hingga lithium-ion bateria.
"Iya kayak Morowali. Itu agak lebih besar dari Morowali. kira-kira hampir dekat USD10 miliar. Smelter untuk stainless steel carbon steel sampai lithium baterai," jelasnya.
Nantinya lanjut Luhut, smelter tersebut ditargetkan bisa rampung dalam dua tahun kedepan. Artinya pada tahun 2020, Indonesia sudah memiliki pabrik pengolahan bateria untuk mobil listrik sendiri.
"Ya setahun setengah dua tahun lah. Nanti kan bertahap mulai dari stainless steel, carbon steel kemudian ke lithium steel. nanti ke mobil listrik," jelasnya.
Sementara untuk pabrik mobilnya saat ini pemerintah sedang memikirkannya. Sebab ada dua opsi yang menjadi pilihan yang pertama adalah di Karawang, ataukah Bekasi.
"Nanti pabrik mobil listriknya mungkin tempatnya mau dilihat apakah di Karawang, Bekasi, Purwakarta atau di mana," jelasnya.
(dni)
http://economy.okezone.com/read/2018/08/20/320/1939129/pabrik-baterai-mobil-listrik-dibangun-akhir-bulan-iniBagikan Berita Ini
0 Response to "Pabrik Baterai Mobil Listrik Dibangun Akhir Bulan Ini"
Post a Comment