loading...
Presiden Direktur Manulife Indonesia Jonathan Hekster mengatakan, dari populasi Indonesia saat ini, ada sekitar 200 juta warga yang belum mengakses produk asuransi. Selama ini, produk asuransi lebih banyak dinikmati kalangan menengah atas.
"Saya kira ada sekitar 50 juta warga Indonesia yang mampu mengakses asuransi mikro dengan premi Rp500.000 per bulan. Produk kami ini, memfasilitasi mereka dengan sistem yang sederhana dan mudah," kata Jonathan seusai peluncuran aplikasi MiFathiya di Hotel, Horison, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Minggu (26/8/2018).
Dia menargetkan, produk asuransi syariah mikro ini bisa diakses anggota Fatayat NU yang jumlahnya mencapai 8 juta anggota. Dia berharap, jutaan masyarakat Indonesia bisa dilindungi produk tersebut sebagai jaminan kematian.
"Kami sudah lima tahun memikirkan bagaimana menyampaikan produk kami kepada kalangan menengah ke bawah. Kami pikir bagaimana membuat saluran distribusi melalui produk asuransi yang sederhana dan mudah. Ini asuransi jiwa murni. Tidak ada investasi. Karena kalau tidak terpakai, akan dikembalikan," pangkas dia.
Nasabah produk MiFathiya, kata dia, bisa mendaftar secara online melalui telepon seluler. Premi yang dibayarkan mulai Rp500.000 per tahun dengan nilai jaminan kematian dikalikan 500.
Sementara itu, Ketua Umum Fatayat NU Anggia Ermarini mengaku, Jabar menjadi pilot project produk asuransi ini karena anggota Fatayat NU di Jabar cukup besar. Nantinya, pihaknya akan menggunakan saluran jaringan majelis taklim untuk memperkenalkan produk ini.
"Di Indonesia ada 8 juta anggota Fatayat. Kami harap produk ini bisa diakses masyarakat, karena terjangkau dan mudah diakses," imbuh dia.
(fjo)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Luncurkan MiFathiya, Manulife Sasar Kalangan Menengah Bawah"
Post a Comment