Search

Cerita Menko Luhut Atasi Masalah Sampah Plastik

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengakui punya kisah menarik selama terlibat secara intensif dalam penanganan sampah plastik.

Mantan Menko Polhukam ini mengaku pernah 'disindir' anaknya soal kebiasaan penggunaan botol plastik di Kementeriannya. 

"Seperti anak saya yang perempuan, dia bilang 'Dad kamu itu masih bilang-bilang jangan pakai plastik. Di kantormu masih pakai botol plastik'," kisahnya dalam rakor penanganan sampah di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (7/8/2018).

Mendengar kritik dari anak sendiri, Luhut pun sadar, dia harus mulai gerakan lawan sampah plastik dari lingkungan sekitar, terutama di Kementerian tempatnya bekerja.

"Saya pikir benar juga. Saya omong-omong tapi tidak dilaksanakan. Terus di kantor kita saya titip jangan lagi ada botol plastik. Memang leadership, keteladanan itu penting," kata dia.

Selain itu, Mantan Komandan Satgultor 81/Kopassus ini mengaku tak segan-segan bicara dengan Pemerintah yang terbukti 'mengirim' sampah ke Indonesia.

Ia sempat mendatangi langsung Pemerintah Singapura untuk mengadukan sampah plastik asal negeri itu yang masuk ke Laut Indonesia.

"Jadi banyak sampah kita itu kalau lihat di pulau Nipah di Batam itu sampah Made in Singapura. Hampir semua sampah-sampah hanyut di bawa arus dari Singapura," kata dia.

Pemerintah Singapura pun sempat mengelak, tapi akhirnya menerima setelah ditunjukkan bukti nyata soal sampah asal negerinya.

"Tapi Singapura itu saya beri tahu, Deputi Prime Minister (mengatakan) 'Itu tidak bisa Pak Luhut, kami contained semua'. Saya bilang ini Made in Singapura," ujar dia. 

"Jadi tidak boleh ada dunia mengklaim kalau dia sudah itu bersih, bahwa dia kurang berkontribusi laut itu mungkin. Tapi bahwa kita semua terlibat itu yes," imbuh Luhut.

Luhut pun menegaskan penanganan sampah harus dilakukan secara menyeluruh dan membutuhkan kerja sama dengan negara lain juga komitmen negara sendiri.

Komitmen sangat diperlukan, terutama Indonesia adalah negara dengan tingkat sampah plastik terparah kedua setelah China. "Kenapa Indonesia nomor dua? Ada dua penyebabnya, satu karena kita ada pada posisi silang, ada di antara Samudera Pacific ada Samudera Hindia. Kedua karena memang dari kita sendiri," kata dia.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3612143/cerita-menko-luhut-atasi-masalah-sampah-plastik

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Cerita Menko Luhut Atasi Masalah Sampah Plastik"

Post a Comment

Powered by Blogger.