Sri Mulyani mengaku maklum jika eksportir juga membutuhkan dana berbentuk valuta asing (valas) untuk membayar utang berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) dan membeli bahan baku impor. Namun, ia berharap eksportir dapat menukarkan sisa dolar di luar kebutuhan tersebut ke rupiah.
"Sisanya bisa dibawa pulang ke Indonesia dan dikonversi ke rupiah tapi dengan catatan mereka juga membutuhkan," ungkap Sri Mulyani, Jumat (27/7).
Kebutuhan itu, misalnya untuk membayar gaji karyawan di perusahaannya yang berlokasi di Indonesia dan membiayai kebutuhan produksi perusahaan.
Kepulangan devisa hasil ekspor ke Indonesia, kata Sri Mulyani, dapat menjadi 'obat' untuk menguatkan rupiah kembali. Seperti diketahui, rupiah dalam beberapa bulan terakhir terus melemah dan sempat menembus level Rp14.500 per dolar AS.
"Dari dulu kami selalu mengharapkan devisa hasil ekspor dibawa ke Indonesia," jelas Sri Mulyani.
Hal itu juga akan membuat keseimbangan antara jumlah permintaan dan ketersediaan atas valas di Indonesia. Sebab, valas juga diperlukan untuk kebutuhan impor.
"Bila supply dan demand valas terjaga, maka menimbulkan suatu stabilitas yang sifatnya fundamental untuk rupiah," sambung Sri Mulyani.
Secara terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan hanya 85 persen devisa hasil ekspor yang kembali ke Indonesia. Namun, belum semuanya mengonversi menjadi rupiah.
Sama seperti Sri Mulyani, Darmin tak menampik jika sebagian eksportir memiliki utang di bank luar negeri. Dalam hal ini, bank tersebut memberikan syarat kepada nasabah untuk memiliki akun di bank tersebut.
"Sebenarnya bisa mereka cari bank luar yang ada di dalam negeri juga. Sehingga dia bisa sebetulnya bilang oke saya buka di bank kalian tapi yang cabangnya di indonesia," papar Darmin.
Maka itu, kata Darmin, Presiden Joko Widodo telah mengimbau eksportir untuk mengembalikan devisa hasil ekspor ke Indonesia. Namun, sejauh ini pemerintah belum memiliki insentif bagi pengusaha agar mengembalikan dana hasil ekspor ke Indonesia.
"Kemarin belum dibicarakan itu, Presiden hanya mengatakan ada fenomena bagaimana kalau bawa ke Indonesia maka lebih banyak valas ke Indonesia," pungkas Darmin. (agi)
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20180727175313-92-317551/sri-mulyani-minta-eksportir-tukar-devisa-ke-rupiahBagikan Berita Ini
0 Response to "Sri Mulyani Minta Eksportir Tukar Devisa ke Rupiah"
Post a Comment