Search

Sistem Irigasi di Sumatra Barat Dibangun Bertahap

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat kembali melakuka pembangunan irigasi guna meningkatkan produktivitas lahan pertanian di Indonesia. Kali ini, giliran pembangunan irigasi Daerah Irigasi (DI) Sawah Laweh Tarusan di Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono mengatakan, pembangunan ini ditargetkan bisa rampung pada Desember 2018. Sehingga, masyarakat bisa segera merasakan manfaat bagi pembangunan sistem irigasi ini.

BERITA TERKAIT +

“Kami harapkan pembangunan DI Sawah Laweh Tarusan dapat meningkatkan produktivitas pertanian di Provinsi Sumatera Barat untuk mendukung ketahanan pangan nasional,” ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima Okezone, Minggu, (8/7/2018).

Sementara itu, Kepala BWS Sumatera V Maryadi Utama mengatakan masyarakat sekitar akan menerima manfaat nyata dari pembangunan sistem irigasi ini. Tak tanggung-tanggung ada 10 kecamatan yang akan menerima manfaatnya. n

Kesepuluh kecamatan itu meliputi Kecamatan Koto XI Tarusan, Bayang, IV Jurai, Sutera, Lengayang, Ranah Pesisir, Linggo Sari Baganti, Pancung Soal, Basa Ampek Balai Tapan dan Kecamatan Lunang Silaut.

"10 kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan akan menerima manfaat dari keberadaan jaringan irigasi Sawah Laweh Tarusan,"ucapnya

Sebagai informasi nantinya, pembangunan tersebut akan dilakukan secara bertahap dan terbagi melalui tiga kegiatan. Pada tahap pertama ini akan dilakukan pembangunan bendung, kantong lumpur, saluran primer, jalan akses dan penataan kawasan sekitar Bendung Batang Tarusan menjadi ruang terbuka hijau.

Pada tahap pertama ini, pembanugnan akan dilakukan oleh PT Adhi Karya (Persero). Adapun nilai kontraknya adalah mencapai Rp107 miliar.

Setelah tahap pertama rampung, pembangunan akan dilanjutkan pada kontrak tahunan. Dalam kontrak tahunan itu akan dilakukan pembangunan jaringan irigasi utama dan bangunan irigasinya sepanjang 34,8 km.

Pada tahap kedua ini, pengerjaannya dibagi dua yakni sepanjang 8,2 km dan 40 buah bangunan irigasi dikerjakan oleh PT. Ashfri-Cipako (KSO) dengan nilai kontrak Rp77 miliar.

Lalu dilanjutkan kepada pembangunan jaringan utama sepanjang 26,6 km dan 44 bangunan irigasi dikerjakan oleh PT. Haka Utama dengan nilai kontrak Rp60 miliar.

Dengan adanya pembangunan sistem irigasi ini, akan meningkatkan kontinuitas suplai air pada areal sawah yang sudah ada seluas 2.023 hektar yang saat ini masih sawah tadah hujan. Areal pertanian eksisting dibangun tahun 1982 dengan sistem pompa.

Namun karena tingginya biaya operasional pompa, petani tidak menggunakannya lagi dan memilih mengandalkan air hujan. Selain mengoptimalkan lahan yang sudah ada, pembangunan irigasi akan menambah luasan area potensial yang bisa dikembangkan seluas 1.250 hektar.

Di Sawah Laweh Tarusan memanfaatkan debit Sungai Batang Tarusan secara gravitasi dengan cara membangun bendung 9,3 km di bagian hulu. Debit rata-rata yang dapat dihasilkan dari bendung adalah sebesar 9,12 m3/detik.

Hal ini dimungkinkan karena Kabupaten Pesisir Selatan merupakan wilayah perbukitan yang dialiri 18 sungai dengan 11 sungai besar dan 7 sungai kecil.

(rhs)

Let's block ads! (Why?)

http://economy.okezone.com/read/2018/07/08/320/1919544/sistem-irigasi-di-sumatra-barat-dibangun-bertahap

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sistem Irigasi di Sumatra Barat Dibangun Bertahap"

Post a Comment

Powered by Blogger.