Nilai tukar rupiah dalam beberapa hari belakangan terus mendapat tekanan dari sentimen global. Rapuhnya rupiah dinilai tidak terlepas dari sistem ekonomi Indonesia yang kurang dalam.
Menurut Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta, kurang dalamnya ekonomi Indonesia akibat mulai memudarnya aplikasi ideologi Pancasila di dalam sistem ekonomi Indonesia.
Dia menilai, jika sistem ekonomi ini mengadopsi ideologi Pancasila maka kekuatan ekonomi negara ini tidak hanya dikuasai oleh segelintir orang-orang konglomerat.
"Pancasila ini harus diaplikasikan ke sistem ekonomi, maka kemudian kita nggak mudah ada problematika mengenai rupiah seperti belakangan ini," terang Arif dalam Seminar Nasional: Ekonomi Pasar Pancasila: Jalan Baru Ekonomi Indonesia di Hotel Le Meridiean, Jakarta, Selasa (3/7/2018).
Dia menyarakan, ekonomi Indonesia ini harus merata, salah satunya dengan meningkatkan peran koperasi sebagai agen masyarakat untuk mendapat akses pembiayaan.
"Memang negara ini punya BUMN, tapi itu biasa-biasa saja, itu kekuatannya juga tidak lebih besar dari 40 orang terkaya di Indonesia," kata dia.
Tidak hanya langsung dari pemerintah, peningkatan peran koperasi ini juga harus dilakukan oleh BUMN dengan sistem pendampingan.
Dengan terus meningkatnya peran koperasi di masyarakat maka aktivitas ekonomi akan lebih merata, dan tidak terlalu tergantung dengan dolar AS.
"Makanya dalam diskusi ini kita coba ingatkan kembali hal ini, supaya tidak kebablasan," pungkas dia.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3577699/rupiah-terus-melemah-sri-mulyani-akan-evaluasi-kebutuhan-imporBagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Terus Melemah, Sri Mulyani akan Evaluasi Kebutuhan Impor"
Post a Comment