TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara menyatakan perang dagang Amerika Serikat dengan China akan memberikan dampak signifikan bagi perekonomian dalam negeri.
Menurut Bhima, proteksi dagang AS dan China akan memukul ekspor komoditas unggulan seperti CPO dan karet. Padahal, kedua komoditas primer tersebut berkontribusi sebesar 16 persen dari total ekspor non migas.
“Posisi Indonesia yang berada di rantai pasok paling bawah sebagai pemasok bahan baku industri menjadi sebab utama kenapa Indonesia rentan terhadap perang dagang,” kata Bhima kepada Tribunnews.com, Senin (9/7/2018) di Jakarta.
Sementara itu, kata Bhima, apabila pemerintah Indonesia ikut melakukan retaliasi alias pembalasan dagang dengan naikan tarif bea masuk produk asal AS pasti efeknya ke kenaikan harga bahan kebutuhan pokok langsung terasa.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam bakal mengenakan tarif ke-124 produk asal Indonesia menyusul defisit yang terjadi pada Amerika dalam hubungan dagang dengan Indonesia.
Bhima melanjutkan, saat ini Indonesia mengimpor kedelai segar dan olahan hingga 6,9 juta ton pada tahun 2017. Dari AS sendiri impor kedelainya mencapai 2,6 juta ton atau 37 persen total impor kedelai.
“Gandum kita impor dari AS volume nya 1,1 juta ton per tahun. Bahan baku kedelai harganya naik pasti harga tempe tahu akan naik juga. Gandum juga sama, sebagai bahan baku mie instan. Intinya yang akan terpukul pertama kali adalah kelompok masyarakat miskin,” kata Bhima.
Bhima menilai, perang dagang akan berisiko pada turunnya kinerja ekspor, defisit perdagangan sangat mungkin berlanjut di semester kedua.
“Karena ekspor melambat, sementara impornya naik maka permintaan valas semakin tinggi ujungnya rupiah rentan terdepresiasi,” jelasnya.
Langkah Antisipasi
Bhima mengatakan, untuk mengantisipasi perang dagang, dari sisi ekspor jika pasar AS dan China terganggu bisa dialihkan ke negara lain yang lebih prospektif. Selain itu, mengenai misi dagang juga perlu ditingkatkan.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menyatakan, Pemerintah sudah menyiapkan langkah untuk mengantisipasi ancaman perdang dagang yang dilontarkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump kepada Indonesia.
Hal tersebut mengemuka dalam rapat koordinasi yang dihadiri para menteri ekonomi Kabinet Kerja di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Minggu (8/7/2018). Hasil rapat tersebut dibahas dalam Rapat Terbatas di Istana Bogor hari ini.
“Kami sudah membahas kepentingan beberapa kementerian yang langsung terkait,” kata Menko Darmin, kemarin di kantornya.
http://www.tribunnews.com/bisnis/2018/07/09/perang-dagang-memukul-ekspor-komoditas-unggulan-indonesiaBagikan Berita Ini
0 Response to "Perang Dagang Memukul Ekspor Komoditas Unggulan Indonesia"
Post a Comment