Manajemen Go-Jek Buka Suara Soal Rencana Demo Pengemudi saat Asian Games

Liputan6.com, Jakarta Manajemen Go-Jek mengaku sudah memberikan ruang kepada seluruh mitra pengemudi untuk menyampaikan aspirasi keluhannya. Hal itu menyusul adanya rencana sejumlah pengemudi ojek online menggelar unjuk rasa saat pembukaan Asian Games 2018 pada 18 Agustus.

"Kita selalu menghormati, selalu mendengarkan aspirasi dari mitra-mitra kami. Kami mempunyai jalur yang sudah ada, chanel-chanel yang sudah kami informasikan juga kepada mitra untuk bisa menyampaikan dan berdiskusi dengan kami," jelas Chief Corporate Affairs Go-Jek, Nila Marita di Jakarta, Kamis (26/7/2018).

Seperti diberitakan sebelumnya, pengemudi ojek online yang tergabung dalam Gerakan Aksi Roda Dua (Garda) berencana menggelar demonstrasi pada saat Asian Games 2018, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat.

Presidium Garda Igun Wicaksono mengatakan, surat pemberitahuan aksi telah dikirim ke kepolisian pada 5 Juli 2018. Namun demikian, aksi itu bukan mengenai Asian Games, melainkan mengenai tarif ojek online.

"Ya memang yang berita tersebar itu, dan itu memang benar. Namun di situ tujuannya sebenarnya bukan ojek online pada tanggal tersebut. Namun tujuannya adalah pemerintah bisa menyelesaikan ojek online tentukan tarif seperti dahulu seperti dahulu Rp 3 ribu per km bisa diselesaikan sebelum gelaran Asian Games dibuka," kata dia saat dikonfirmasi.

Nila menyayangkan, apabila hal itu dilakukan. Padahal sebagai perusahaan teknologi, Go-Jek terus mendorong berbagai inisiatif untuk membantu mitra pengemudi dalam mendapatkan penghasilan berkesinambungan melalui berbagai program.

Upaya ini terus didorong perusahaan agar dapat mensejahterakan mitranya. Apalagi diketahui, rencana aksi tersebut menyoal masalah kenaikan tarif.

"Kita tidak berhenti di sini kan ada program Swadaya juga. Swadaya itu fokusnya gimana caranya kita membantu mereka menekan biaya sehari hari biaya orpasional. Sepeti pulsa dan bensin," kata Nila.

Let's block ads! (Why?)