Komisaris Utama (komut) PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memberikan kemudahan akses bagi masyarakat memantau kegiatan impor bahan bakar minyak (BBM) melalui situs resmi perusahaan.
Aksi Ahok membuat Pertamina lebih transparan patut diacungi jempol. Namun pengamat BUMN Toto Pranoto mengatakan hal tersebut masih sulit membasmi keberadaan mafia migas.
"Efektif atau tidak untuk berantas mafia mungkin sulit mengevaluasinya," kata Toto saat dihubungi detikcom, Jakarta, Rabu (12/2/2020).
"Tapi di cek saja dalam 2-3 bulan ke depan apakah vendor Pertamina di bidang itu masih sama atau berubah? Ini mungkin bisa jadi salah satu indikator," tambahnya.
Meski dianggap masih sulit memberantas mafia migas, Toto menilai langkah transparansi Pertamina ini menjadi sinyal penegakan Good Corporate Governance (GCG).
"Ya kalau sebelumnya publik tidak bisa akses ini, berarti ada kemajuan besar dalam aspek transparansi jadi ada fair treatment bagi semua pelaku usaha yang terkait Pertamina. Signal bagus buat penegakan GCG di Pertamia," ungkap dia.
Sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok punya tugas berat setelah menyandang jabatan sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Salah satu tugasnya adalah menjamin transparansi bisnis di BUMN migas tersebut.
Bagaimana caranya membuat Pertamina transparan?
Ahok lewat akun resmi Twitter-nya, @basuki_btp membeberkan sejumlah cara untuk membuat BUMN yang berdiri Agustus 1968 ini lebih transparan.
"Mulai hari ini, akses Informasi operasional PT Pertamina (Persero) terkait pengadaan Crude, LPG dan BBM termasuk status kapal charter sudah dapat diakses melalui website resmi perseroan di www.pertamina.com," tutur dia dalam unggahannya, Rabu (12/2/2020).
Simak Video "Kabar Penolakan Jadi Bos Pertamina, Ahok: Hidup Gue Salah Melulu"
[Gambas:Video 20detik]
(hek/dna)
Bagikan Berita Ini
ayo daftarkan diri anda di a*g*e*n*3*6*5 :D
ReplyDeleteWA : +85587781483