Dia menilai, OVO dan GoPay bukan hanya pesaing, tetapi juga mitra potensial untuk diajak berkolaborasi.
"Kalau kita lihat data Bank Dunia, 76% masyarakat itu masih cash (tunai). Jadi bagaimana kita bareng-bareng sama yang ijo dan ungu untuk tingkatkan porsi non-tunai ini. Jadi sama-sama," ungkapnya.
Di sisi lain, dia tentu ingin LinkAja mampu unjuk gigi dengan menawarkan pembeda demi menggapai market share. Berbeda dengan pesaingnya yang mengandalkan banyak diskon, LinkAja lebih memilih memaksimalkan layanan-layanan yang belum terdigitalisasi.
"Contohnya transportasi ada gerbang tol. Sudah ada 18 sampai 20 gerbang tol yang ada LinkAja-nya," bebernya.
Terkait hal ini, dia menjelaskan bahwa dalam waktu dekat, Jasa Marga akan menjual stiker LinkAja yang bisa ditempel di kaca mobil dan bisa diisi online dengan LinkAja. Dengan stiker itu, mobil yang masuk tol melalui gerbang khusus, tidak perlu berhenti untuk melakukan transaksi manual.
"Tinggal jalan 20 km per jam udah langsung ke buka asal ada saldonya. Isi saldo tinggal online jadi enggak perlu tap-tap di ATM," pungkasnya.
Simak video tentang LinkAja di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy)
https://www.cnbcindonesia.com/fintech/20190701134433-37-81847/bersaing-dengan-ovo-dan-gopay-ini-senjata-rahasia-linkajaBagikan Berita Ini
0 Response to "Bersaing dengan OVO dan GoPay, Ini 'Senjata Rahasia' LinkAja - CNBC Indonesia"
Post a Comment