Sejumlah Pedagang Akui Harga Sejumlah Sembako di Sekadau Naik - Tribun Pontianak

Sejumlah Pedagang Akui Harga Sejumlah Sembako di Sekadau Naik

SEKADAU - Sejumlah Pedagang di Kabupaten Sekadau menilai sejumlah bahan pokok telah mengalami kebaikan selama bulan Ramadan ini.

Adapun barang-barang yang mengalami kenaikan seperti gula pasir, telur ayam, tepung terigu hingga daging ayam.

Satu diantara pedagang ayam, Sapar menuturkan, harga ayam potong saat ini mencapai 50 ribu rupiah per kilogram. Kenaikan tersebut, menurutnya bahkan sudah terjadi sebelum bulan ramadan.

"Kenaikan harga ini sudah terjadi sejak dua kali dengan selisih 2 ribu rupiah untuk setiap kali kenaikan harga. Sebelumnya harga ayam potong berkisar 46 ribu rupiah per kilogram dan saat ini harga ayam potong menyentuh 50 ribu rupiah per kilogram," ujarnya, Minggu (12/5/2019).

Baca: Rayakan Kelulusan, Lulu akan Berbagi Takjil dan Bersedekah Seragam Sekolah

Baca: Hingga Saat Ini Baru Satu Travel Haji dan Umrah yang Berizin di Sekadau

Namun diakuinya stok ayam di pasaran masih mencukupi hanya saja memang tidak ia pungkiri kenaikan harga mempengaruhi daya beli masyarakat.

"Untuk stok ayam cukup, hanya saja kenaikan ini sedikit berpengaruh terhadap daya beli masyarakat," katanya.

Sementara itu, pedagang toko kelontong di Pasar Sekadau, Suryamin mengatakan, adapun permintaan yang paling banyak saat ramadan, yaitu gula, telur ayam dan tepung terigu. Ia mengatakan, saat ini harga barang-barang tersebut telah mengalami kenaikan.

"Sudah ada kenaikan seperti gula pasir, biasanya dari agen itu ngambil gula sekarung 515 ribu rupiah sekarang sudah 550 ribu rupiah, Kalau harga beras relatif stabil," ujarnya

Selain itu, harga telur ayam pun mulai mengalami kenaikan, jika sebelumnya, harga telur ayam masih berkisar dibawah Rp 1.500 per butir. Saat ini harga telur ayam diakuinya sudah mencapai Rp 1.500 per butir.

"Untuk harga telur juga sudah mulai naik, walaupun belum terlalu tinggi, semoga saja harganya tidak terus naik hingga lebaran nanti. Dan yang terpenting stok barangnya ada," pungkasnya.

Let's block ads! (Why?)