JAKARTA - Bank BTN berhasil mencatatkan kinerja yang positif hingga bulan April 2019. Utamanya dalam penyaluran Kredi Pemilikan Rumah (KPR).
Direktur Utama Bank BTN Maryono mengataka, hingga April 209, perseroan mencatatkan pertumbuhan positif pada penyaluran KPR dan berada di atas rata-rata industri perbankan nasional.
Catatan keuangan perseroan merekam, KPR Bank BTN tumbuh sebesar 22,29% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp150,9 triliun pada April 2018 menjadi Rp184,53 triliun.
Sementara, dari data Bank Indonesia menunjukkan per Maret 2019, KPR secara nasional hanya tumbuh sebesar 13,2% yoy, turun dari 13,7% yoy pada bulan sebelumnya.
Pertumbuhan pesat KPR di Bank BTN tersebut disumbang laju KPR Subsidi yang naik 29,37% yoy dari Rp80,49 triliun pada April 2018 menjadi Rp104,13 triliun di periode yang sama tahun ini.
KPR Non-subsidi juga mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 14,19% yoy menjadi Rp80,4 triliun pada April 2019 dari Rp70,41 triliun.
Guna mendobrak kinerja perusahaan, pihaknya akan mendukung kerja dari BP Tapera. Sebab menurutnya, BP Tapera ini memiliki potensi yang cukup besar khususnya untuk ASN, TNI dan Polri.
Sebab diyakininya, Kehadiran BP TAPERA akan menjadi stimulus bagi industri pembiayaan perumahan untuk tumbuh positif. Berdasarkan perkiraannya, potensi peserta Tapera diperkirakan mencapai sekitar 139 juta orang pada 2024 mendatang
“Menjadi mitra BP Tapera merupakan sinergi yang sangat tepat sejalan dengan upaya kami terus mendukung kesuksesan Program Satu Juta Rumah," ujarnya dalam acara buka bersama di Menara BTN, Jakarta, Minggu (26/5/2019).
Sementara itu, Deputi Komisioner BP Tapera Bidang Pemanfaatan Ariev Baginda Siregar mengatakan kehadiran BP Tapera ditujukan agar kebutuhan kalangan MBR akan perumahan dapat dipenuhi. Kehadiran BP Tapera, ujar Ariev, bertujuan untuk menyediakan dana murah jangka panjang. Dana tersebut akan disalurkan untuk pembiayaan perumahan yang berkesinambungan.
“Peserta Tapera yang tergolong sebagai masyarakat berpenghasilan rendah dapat memeroleh manfaat untuk pembelian rumah, perbaikan rumah, atau membangun rumah melalui KPR dengan bunga rendah yang disalurkan oleh institusi keuangan yang bekerja sama dengan kami,” jelas Ariev.
Saat ini, Ariev menjelaskan BP Tapera tengah merancang pondasi mulai dari SDM, keuangan, logistik, hingga rencana strategis dalam 5 tahun pertama. Nantinya, kalangan masyarakat yang ditargetkan menjadi peserta Tapera yakni para pekerja asing, pekerja swasta, pekerja mandiri, pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Aparatur Sipil Negara (ASN)/Tentara Nasional Indonesia (TNI)/Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Menurut Ariev, per April 2019, BP Tapera telah memiliki dana senilai Rp10,4 triliun. Dana tersebut berasal dari Taperum-PNS yang nantinya akan diperuntukkan bagi pemupukan, pemanfaatan, dan dana cadangan bagi peserta yang pensiun.
“Ke depannya dana tersebut akan terus meningkat. Kami memproyeksikan potensi peserta Tapera akan mencapai 139 juta orang pada 2024,” kata Ariev.
(rhs)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Hingga April 2019, Bank BTN Sudah Salurkan Rp104,13 Triliun KPR Subsidi - Okezone"
Post a Comment