Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia (APJI) mendorong seluruh anggota untuk siap menghadapi era digital 4.0 dan globalisasi. Hal ini agar bisa pelaku industri di sektor jasa boga mampu bersaing di tengah serbuan kuliner asal negara lain.
Ketua Umum DPP APJI Rahayu Setyowati mengatakan, saat ini sebagian besar anggota APJI merupakan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Sehingga perlu didorong agar meningkatkan kualitas makanannya melalui pelatihan dan sosialisasi.
“Saat ini anggota APJI mencapai 15 ribu pelaku usaha jasa boga yang tersebar di seluruh Indonesia, sebagian besar memang UMKM. Untuk itu kami terus mendorong mereka agar siap menghadapi era digital,” ujar dia di Jakarta, Rabu (6/3/2019).
Dia menjelaskan, anggota APJI juga dituntut untuk berinovasi dalam menghadapi era teknologi dan era global. Sebab, saat ini semakin banyak makanan dan masakan dari berbagai negara yang masuk ke Indonesia.
"Bukan tidak mungkin akan merubah citra rasa masakan Indonesia," kata dia.
Hal ini dikhawatirkan akan membuat masyarakat akan lebih menyukai makanan fast food dan lambat laun akan mengubah selera makan masyarakat menjadi makanan asal negara lain, ketimbang kuliner nusantara.
“Tantangan lainnya adalah perkembangan teknologi informasi melalui 4.0 yang perlu untuk kita implementasikan melalui program nyata APJI ke depan,” tandas dia.
Pertumbuhan Sektor Pariwisata Berdampak Positif bagi Industri Jasa Boga
Sebelumnya, pertumbuhan sektor pariwisata turut memberikan dampak positif bagi ke sektor usaha lain. Salah satunya industri jasa boga yang menawarkan beragam kuliner khas Nusantara.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) AAGN Puspayoga mengatakan, industri jasa boga berperan penting dalam menggerakkan ekonomi di daerah. Terlebih sebagian besar pelaku industri ini merupakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
"Industri jasa boga akan berkembang juga jika industri pariwisata tumbuh. Lebih spesifik lagi adalah kuliner tradisional di mana para turis domestik dan mancanegara dipastikan akan tertarik dengan kuliner tradisional," ujar dia di Jakarta, pada Senin 25 Februari 2019.
Di sisi lain, ucap Puspayoga, ada wadah perkumpulan para pengusaha jasa boga, seperti Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI), yang berperan penting dalam pengembangan kuliner Nusantara. Sebab, melalui asosiasi ini, para pengusaha bisa melakukan promosi bersama dalam rangka memperkenalkan makanan khas Indonesia di mata dunia.
"APJI memiliki peranan penting dalam memperkaya khasanah kuliner tradisional Indonesia. Keberadaan APJI juga dinilai strategis dalam meningkatkan daya saing kuliner di Tanah Air serta mempromosikan kekayaan kuliner Indonesia baik di dalam dan luar negeri," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pengusaha Jasa Boga Lokal Harus Bisa Tahan Serbuan Asing"
Post a Comment