Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Aksi jual investor asing menekan IHSG.
Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (5/3/2019), IHSG merosot 47,14 poin atau 0,73 persen ke posisi 6.441,28. Indeks saham LQ45 susut 0,99 persen ke posisi 1.007,79. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.
Sebanyak 274 saham melemah sehingga menekan IHSG. 142 saham menguat dan 111 saham diam di tempat. Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.485,64 dan terendah 6.409,33.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 438.555 kali dengan volume perdagangan 12,6 miliar saham. Transaksi harian saham Rp 9,4 triliun. Investor asing jual saham Rp 1,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.120.
Transaksi saham besar itu didorong ada transaksi saham PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) di pasar negosiasi mencapai Rp 1,5 triliun. Total frekuensi perdagangan saham empat kali dengan harga Rp 825 per saham. Saham MASA naik tiga persen di pasar negosiasi.
Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham aneka industri naik 1,3 persen. Sektor saham barang konsumsi melemah 1,43 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi tergelincir 1,27 persen dan sektor saham pertanian merosot 0,90 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham OCAP naik 25 persen ke posisi 570 per saham, saham CSIS menguat 24,60 persen ke posisi 157 per saham, dan saham MEGA menanjak 24,22 persen ke posisi 6.000 per saham.
Saham-saham yang tertekan antara lain saham LPPF turun 22,18 persen ke posisi 4.280 per saham, saham MPPA tergelincir 16,27 persen ke posisi 278 per saham, dan saham RODA turun 11,11 persen ke posisi 384 per saham.
Bursa saham Asia sebagian tertekan. Indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,52 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 0,44 persen, indeks saham Singapura tergelincir 0,52 persen, dan indeks saham Taiwan melemah 0,43 persen.
Sementara itu, indeks saham Thailand naik 0,26 persen dan indeks saham Shanghai mendaki 0,88 persen.
Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang salah satunya dipicu dari perlambatan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan China. Hal ini membuat pelaku pasar wait and see bagi para pelaku pasar global. Nafan menilai, penurunan IHSG masih wajar. "Minim sentimen positif dari domestik," kata Nafan.
IHSG Melemah di Awal Sesi Perdagangan
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Selasa ini. Sementara rupiah di posisi 14.150 terhadap Dolar Amerika Serikat.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa 5 Maret 2019, IHSG melemah 2,84 poin atau 0,04 persen ke posisi 6.485,58. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG masih melemah 2,84 poin atau 0,04 persen ke level 6.473,68.
Indeks saham LQ45 juga melemah 0,33 persen ke posisi 1.014,36. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.
Sebanyak 86 saham melemah sehingga menekan IHSG ke zona merah. Sementara 69 saham menguat dan 106 saham diam di tempat.
Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.485,64 dan terendah 6.466,50.
Total frekuensi perdagangan saham 16.032 kali dengan volume perdagangan 649 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 237 miliar.
Investor asing jual saham Rp 3 miliar di total pasar. Sementara rupiah di posisi 14.150 terhadap Dolar Amerika Serikat.
Saham-saham yang cetak keuntungan antara lain saham OCAP naik 25 persen ke posisi Rp 57 per saham, saham CSIS menanjak 23,03 persen ke posisi Rp 155 per saham, dan saham INPP menguat 18,18 persen ke posisi Rp 845 per saham.
Sedangkan saham-saham yang menekan IHSG antara lain ALDO turun 14,35 persen ke level Rp 370 per saham, LPPF turun 12,73 persen ke level Rp 4.780 per saham.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Investor Asing Lepas Saham Rp 1,1 Triliun, IHSG Merosot 47,14 Poin"
Post a Comment