"Jika Ny. Wang membutuhkan jasa ini, jadi orang tua lain di China juga dibutuhkan oleh orang tua lainnya," jelas Jessup.
Selain itu, menurut Komisi Kesehatan dan Keluarga Berencana Nasional China, sejak ketentuan hanya memiliki anak satu pada 2015 dihentikan, angka kelahiran di China naik hingga 7,9 persen menjadi 17,86 juta. Peningkatan ini lah yang semakin membulatkan keputusannya untuk membuat sebuah situs web yang dapat membantu orang tua China.
Akhirnya Jessup pun memutuskan utuk meluncurkan situs web berbahasa Mandarin yang mempermudahkan para orang tua untuk meminta bantuan Jessup.
Untuk itu, saat kembali ke Inggris, Jessup meminjam USD 1.980 atau Rp 27,9 juta dari sang ayah untuk menyewa seorang pengembang web untuk membangun situsnya.
Melalui situs web ini, Jessup meminta pengguna untuk memilih lima karakteristik dari daftar 12 yang paling mereka inginkan untuk anaknya. Setelah itu, akan muncul tiga nama spesifik yang sesuai dengan gendernya. Proses penamaan inipun selesai dalam waktu tiga menit.
Awalnya layanan ini gratis, namun setelah memberi nama ke 162 ribu bayi, Jessup pun mulai mengenakan biaya sekitar 79 sen. Hingga saat ini sudah lebih dari 600 ribu bayi sudah ia berikan nama, dan membuatnya berhasil mengumpulkan dana sebanyak USD 407 ribu.
Uang ini pun kemudia ia pakai untuk biaya kuliahnya di London School of Economics. Jessup berharap jika bisnisnya ini akan berkembang lebih pesat ke depannya.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3923330/baru-19-tahun-wanita-ini-kantongi-rp-56-m-dari-beri-nama-bayiBagikan Berita Ini
0 Response to "Baru 19 Tahun, Wanita Ini Kantongi Rp 5,6 M dari Beri Nama Bayi"
Post a Comment