Search

Data Ekonomi AS Melempem, Harga Emas Menguat

Liputan6.com, New York - Harga emas menguat pada perdagangan Rabu waktu setempat usai data menunjukkan inflasi Amerika Serikat (AS) cenderung mendatar pada November. Selain itu, dolar AS juga melemah memberi angin segar untuk pergerakan harga emas.

Harga emas untuk pengiriman Februari naik USD 2,8 atau 0,2 persen ke posisi USD 1.250 per ounce. Harga perak untuk pengiriman Maret bertambah 22,3 sen atau 1,5 persen ke posisi USD 14.851 per ounce.

Indeks harga konsumen tidak berubah pada November. Hal ini sama seperti yang diprediksi para ekonom. Indeks harga konsumen dipengaruhi pergerakan harga pangan dan biaya energi naik 0,2 persen. Ini sejalan dengan harapan.

Selain itu, harga emas juga ambil posisi dari dolar AS dan harapan the Federal Reserve atau bank sentral AS akan kurang agresif untuk menaikkan suku bunga pada 2019. Indeks dolar AS melemah 0,4 persen terhadap sejumlah mata uang lainnya. Dolar AS juga tertekan usai pound sterling menguat seiring Perdana Menteri Inggris Theresa May yakin dapat memenangkan pemungutan suara.

Dolar AS melemah dapat mengangkat harga komoditas termasuk emas lantaran membuat lebih murah bagi pengguna mata uang lainnya. Sebelumnya pada perdagangan Selasa, dolar AS menguat sehingga menekan harga emas.

“Meski dua hari tertekan, harga emas tetap di atas USD 1.240. Ini mengkonfirmasi kalau jadi gambaran positif untuk emas yang di atas USD 1.235,” tutur Carlo De Casa, Analis ActivTrades, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis (13/12/2018).

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3808919/data-ekonomi-as-melempem-harga-emas-menguat

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Data Ekonomi AS Melempem, Harga Emas Menguat"

Post a Comment

Powered by Blogger.