JAKARTA – Saham wall street ditutup melemah pada perdagangan Jumat, 5 September 2018. Pasar saham Amerika Serikat (AS) turun tertekan kenaikan imbal hasil obligasi dan data tenaga kerja terbaru yang positif.
Baca Juga: Wall Street Menguat Ditopang Saham Keuangan hingga Teknologi
Melansir Reuters, Sabtu (6/10/2018), indeks Dow Jones Industrial Average turun 180,43 poin atau 0,68% menjadi 26.447,05, indeks S&P500 kehilangan 16,04 poin atau 0,55% menjadi 2.885,57 dan Nasdaq turun 91,06 poin atau 1,16% menjadi 7.788,45.
Penurunan wall street dipimpin oleh sektor teknologi dan layanan komunikasi. Di antaranya, saham Facebook, Amazon, Apple, Netflix dan Alphabet. Tak hanya itu, saham Amazon juga mengalami koreksi hingga 1%.
Departemen Tenaga Kerja menunjukkan data tenaga kerja cukup positif dengan tingkat pengangguran turun menjadi 3,7%, Laporan data tenaga kerja mendorong imbal hasil obligasi AS naik menyentuh 3,248%.
Untuk minggu ini, S&P turun 0,98%, Dow merosot 0,04% dan Nasdaq turun 3,2%. Itu adalah penurunan mingguan terbesar untuk Nasdaq sejak Maret.
Baca Juga: Wall Street Mixed di Tengah Kesepakatan Dagang Baru AS, Kanada dan Meksiko
Saham Apple turun 1,6% setelah Greenlight Capital dari David Einhorn mengatakan pihaknya menjual sisa sahamnya di perusahaan karena meningkatnya ketakutan akan perang dagang AS-China.
Volume perdagangan di bursa AS mencapai 7,62 miliar saham, meningkat dibandingkan rata-rata perdagangan selama 20 hari terakhir yang sebesar 7,16 miliar.
(kmj)
http://economy.okezone.com/read/2018/10/06/278/1960472/wall-street-anjlok-tertekan-kenaikan-imbal-hasil-obligasi-asBagikan Berita Ini
0 Response to "Wall Street Anjlok Tertekan Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS"
Post a Comment