CHICAGO - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena dolar AS menguat dan imbal hasil obligasi meningkat ke level tertinggi tujuh tahun.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember turun USD4,10 atau 0,34% menjadi ditutup pada USD1.202,90 per ounce. Demikian seperti dilansir Antara, Jakarta, Kamis (4/10/2018).
Selama sesi sebelumnya, permintaan safe haven telah mendorong harga emas lebih tinggi, karena masalah seputar defisit anggaran Italia yang meningkat yang mengirim euro dan saham Eropa lebih rendah.
Baca Juga: Didukung The Fed, Dolar AS Kian Mengamuk
Mentalitas safe-haven mereda setelah pemerintah Italia tunduk pada tekanan Uni Eropa dan mengindikasikan penurunan bertahap defisit anggarannya hingga 2,00 persen dari PDB pada 2021.
Indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik 0,29% menjadi 95,42 pada pukul 17.16 GMT.
Dolar yang lebih kuat biasanya menekan emas, karena membuat emas yang dihargakan dalam dolar AS lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Baca Juga: Perdagangan AS-Kanada-Meksiko Jadi Tenaga Dolar Menguat
Sementara itu, imbal hasil obligasi 10 tahun AS meningkat hampir tiga persen menjadi 3,16% tertinggi dalam tujuh tahun. Kenaikan imbal hasil obligasi juga menarik investor dari emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 2,3 sen AS atau 0,16% menjadi ditutup pada USD14,67 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari 2019 naik USD2,20 atau 0,26% menjadi menetap di USD835,70 per ounce.
(dni)
http://economy.okezone.com/read/2018/10/04/320/1959452/harga-emas-turun-tajam-karena-dolar-asBagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Emas Turun Tajam karena Dolar AS"
Post a Comment