Harga Emas Meredup Imbas Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS

CHICAGO - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), dipicu kenaikan imbal hasil obligasi AS ke tingkat tertinggi beberapa tahun, tetapi pelemahan di pasar saham menahan kejatuhan emas lebih lanjut.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember turun USD1,3 atau 0,11%, menjadi ditutup pada USD1.201,60 per ounce. Demikian seperti dilansir Antara, Jakarta, Jumat (5/10/2018).

BERITA TERKAIT +

Para analis mengatakan bahwa meningkatnya imbal hasil obligasi terus menarik investor dari emas, karena imbal hasil obligasi 10 tahun AS melompat hampir 3,2% tingkat tertinggi dalam tujuh tahun.

Data ekonomi kuat terbaru juga meningkatkan kemungkinan Federal Reserve AS menaikkan suku bunganya pada Desember dan 2019, yang pada gilirannya memperkuat dolar AS.

Ketika dolar AS naik maka emas biasanya jatuh, karena membuat emas yang dihargakan dalam dolar AS lebih mahal bagi para investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Namun, penurunan tajam dalam ekuitas pada Kamis menahan kejatuhan emas karena Dow Jones Industrial Average turun 299,12 poin atau 1,11%pada pukul 17.28 GMT.

Ketika ekuitas membukukan kerugian, logam mulia biasanya naik, karena investor mencari aset-aset safe-haven seperti emas.

Dalam perkembangan lain, koalisi pemerintahan di Italia dilaporkan telah menetapkan target defisit anggaran yang lebih rendah sebesar 2,1% dari PDB untuk 2020 dan 1,8% dari PDB pada 2021, sampai taraf tertentu, menenangkan rasa takut para investor.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 8 sen AS atau 0,55% menjadi ditutup pada USD14,59 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari 2019 turun USD11,20 atau 1,34% menjadi menetap di USD824,50 per ounce.

(dni)

Let's block ads! (Why?)