Ternyata, Truk Logistik Sudah Gunakan B20 sejak 2016

JAKARTA - Kepala Komite Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Indonesia Bidang Logistik, Nofrisel menyatakan mendukung kebijakan pemerintah menggunakan bahan bakar solar dengan 20% bauran minyak sawit alias B20. Pasalnya B20 sudah digunakan pada tahun 2016 yang lalu.

"Jadi sebenernya B20 itu, sudah diterapkan hampir dua tahun yang lalu dan telah digunakan oleh truk-truk logistik," kata Nofrisel di Jakarta, Rabu (5/9/2018).

BERITA TERKAIT +

Namun, lanjut dia, untuk penerapan B20 saat ini, regulasinya makin ketat karena keterkaitan dengan penurunan biaya import di Indonesia terhadap solar. Dia juga menuturkan bahwa, ada beberapa truk logistik yang butuh penyesuaian dengan penggunaan B20.

"Mungkin butuh penyesuaian dengan model truk-truk yang baru. Jadi kita perlu memberikan pengertian dan melakukan sosialisasi dengan baik," jelasnya.

Peluncuran mandatori tersebut telah resmi dilakukan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat 31 Agustus 2018.

Hal ini membuat badan usaha maupun perusahaan memproduksi minyak sawit yang digunakan sebagai campuran solar (fatty acid methyl este/FAME), harus memenuhi kebutuhan tersebut. Jika tidak keduanya mendapatkan sanksi sebesar Rp6.000 per liter.

(dni)

Let's block ads! (Why?)