KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen eksternal tampaknya masih menekan kurs rupiah. Di hadapan dollar Amerika Serikat (AS), nilai tukar rupiah pun kembali terseret.
Mengutip Bloomberg, Kamis (2/8), rupiah ditutup melemah 0,26% ke level Rp 14.478 per dollar AS. Begitu juga dengan kurs tengah rupiah di Bank Indonesia (BI) turun 0,03% ke level Rp 14.446 per dollar AS.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede, berpendapat, tekanan pada rupiah masih didominasi oleh hasil pertemuan FOMC kemarin. "Meski suku bunga ditahan sesuai ekspektasi, pasar mengantisipasi probabilitas The Fed menaikkan suku bunga lebih tinggi pada September nanti," ujar Josua, Kamis (2/8).
Meski hari ini mulai bergerak turun, Josua menilai, penguatan dollar juga dipengaruhi oleh tingkat imbal hasil (yield) US Treasury yang sempat melonjak menyentuh 3%, kemarin. Untungnya, penguatan dollar tertahan oleh sentimen negatif dari wacana Presiden AS Donald Trump untuk menambah nilai tarif impor pada barang-barang China.
"Pernyataan Trump tersebut membuat sentimen menjadi mixed dan di saat yang sama mengangkat safe haven yaitu yen," kata Josua.
Ia menilai, pergerakan nilai tukar rupiah besok ditentukan dari hasil pengumuman kebijakan Bank Sentral Inggris (BoE) malam ini. Menurutnya, pasar mengekspektasikan kenaikan suku bunga acuan yang akan membawa poundsterling menguat dan sebaliknya menekan dollar AS.
"Tapi, kalau ternyata BoE memilih menahan suku bunga seperti BoJ dan ECB, ada potensi dollar justru makin kuat besok dan rupiah tambah lemah," ujarnya.
Kendati demikian, Josua memprediksi pelemahan rupiah tidak akan terlalu dalam. Untuk perdagangan di akhir pekan besok, ia memproyeksikan, kurs rupiah akan berada dalam rentang Rp 14.400 - Rp 14.475 per dollar AS.
Editor: Komarul Hidayat
VALUTA
http://investasi.kontan.co.id/news/kurs-rupiah-berpotensi-melemah-lagi-di-akhir-pekanBagikan Berita Ini
0 Response to "Kurs rupiah berpotensi melemah lagi di akhir pekan"
Post a Comment