Seluruh Calon Siswa di SMK Ini Mengaku Miskin dan 1 Anak Guru

Banyumas - Surat Keterangan Tidak mampu (SKTM) rupanya sedang menjadi incaran untuk dijadikan 'surat sakti' mencarikan sekolah anak. Di SMKN 1 Purwokerto, seluruh pendaftar datang membawa SKTM. Hanya satu yang tidak, itu pun anak guru yang memang mendapat prioritas.

Di SMKN 1 Purwokerto misalnya, kuota penerimaan siswa di sekolah tersebut hanya 720, yang mendaftar mencapai 1.268 calon siswa. Semua datang membawa SKTM, bahkan siswa berprestasi dan satu siswa prioritas diterima karena mempunyai prestasi tingkat nasional juga mendaftar sebagai siswa miskin ber-SKTM.

Hanya satu anak yang tidak membawa SKTM. Dia adalah anak guru yang memang mendapat prioritas diterima d isekolah tempat guru tersebut mengajar.

"Selama calon siswa itu bisa menunjukkan SKTM yang dibuat oleh Desa dan dilegalistir oleh Kecamatan itu sudah sah. Karena yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan itu mereka," kata Kepala Sekolah SMKN 1 Purwokerto, Asep Saeful Anwar, Jumat (6/7/2018).
Sesuai aturan sekolah negeri wajib menerima minimal 20 persen siswa dari keluarga miskin dan tanpa ada batasann maksimal. Karena itulah pihak sekolah harus tunduk pada aturan terseut dan menerima seluruh siswa ber-SKTM tersebut. Sekolah tidak mempunyai kewenangan untuk menolak.

"Pada tahun lalu calon siswa yang memiliki SKTM masih dibatasi dengan nilai 24. Tapi sekarang tidak dibatasi dan misalkan hanya mempunyai nilai UN 16 dengan rata-rata 4 lalu mengikuti membawa SKTM, itu bisa mengalahkan siswa yang tidak bawa SKTM sekalipun nilainya 39 dalam UN," ujarnya.

Dengan kondisi ini, semua pendaftar tidak ber-SKTM, dipastikan akan gugur karena harus memprioritaskan pemegang SKTM. Bahkan para pendaftar dengan SKTM itupun nantinya harus bersaing dengan sesama pemegang SKTM untuk memperebutkan kursi yang terbatas.

"Jadi yang terjadi sekarang yang bersaing itu antara calon siswa ber-SKTM. Jadi di antara anak SKTM itu yang bersaing berdasarkan nilai karena bersaing dengan pemegang SKTM lain. Yang tidak punya SKTM sudah pasti tereliminasi. Sekarang ini yang bersaing sama-sama pemegang SKTM," jelasnya.
(mbr/mbr)

Let's block ads! (Why?)