JAKARTA - Pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mesti segera diantisipasi. Sebab, sejumlah produk diprediksi bakal naik harga, tentu hal ini merugikan rakyat.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah Redjalam mengatakan, pelemahan Rupiah dalam periode yang gak panjang seperti saat ini akan berdampak ke harga barang-barang impor.
"Kita ketahui banyak barang konsumsi kita adalah barang impor atau mengandung komponen impor seperti BBM, kendaraan bermotor serta barang pangan, beras daging gula dan garam," tuturnya saat dihubungi Okezone.
Dengan demikian, pelemahan Rupiah yang bersifat permanen akan berdampak negatif terhadap konsumen dalam bentuk kenaikan harga barang-barang konsumsi.
Menurutnya, pemerintah harus mengupayakan supaya pelemahan Rupiah tidak terlalu besar dan permanen. Hal ini hanya berupa shock jangka pendek dan bisa dengan segera kembali ke nilai fundamentalnya.
"Dengan demikian dampaknya terhadap inflasi akan minimal dan tidak terlalu merugikan konsumen," ujarnya.
Asal tahu saja, Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) saat ini tengah mengkaji kenaikan harga produk, seiring melemahnya nilai tukar Rupiah. Gapmmi mengungkapkan bahwa pelemahan Rupiah membuat harga bahan pokok meningkat 3%-6%.
(dni)
http://economy.okezone.com/read/2018/07/07/278/1919314/rupiah-terlalu-lama-melemah-bakal-kerek-harga-barang-konsumsiBagikan Berita Ini
0 Response to " Rupiah Terlalu Lama Melemah Bakal Kerek Harga Barang Konsumsi"
Post a Comment