GRESIK - Jumlah rumah subsidi di Gresik mengalami pertumbuhan. Hal itu seiring semakin banyaknya pengembang terjun dalam proyek tersebut. Diharapkan tahun ini serapan rumah subsidi bisa lebih tinggi dari sebelumnya.
Ketua Himpunan Perumahan Rakyat (Himpera) Gresik, M Yazid mengatakan, pada tahun lalu jumlah rumah subsidi terserap 400 unit. Jumlah itu masih jauh dibawah target yang diproyeksikan asosiasi sekitar 2000 unit. “Anggaran rumah subsidi dari bank terbatas sehingga serapannya minim,” kata dia.
Diungkapkan, pada tahun ini jumlah proyek rumah subsidi bertambah, utamanya di kawasan Pantura. Kini banyak pengembang berani bermain di rumah jenis ini dengan meningkatnya permintaan. “Jika dulu pembeli rumah subsidi konsumen berusia 30 tahun ke atas, namun saat ini serapan paling banyak 30 tahun ke bawah. Artinya para remaja sudah memikirkan kebutuhan rumah merupakan hal pokok,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Koperasi Keluarga Sejahtera, salah satu pengembang rumah subsidi di Gresik Deny Herdian menambahkan, permintaan rumah subsidi setiap tahun mengalami peningkatan. Namun, tidak semua bisa terserap akibat terbatasnya anggaran. “Yang susah saat sudah membangun, namun tidak bisa diserap sehingga harus menunggu tahun berikutnya,” imbuhnya.
Selain itu, dia berharap pemerintah diharapkan memberikan bantuan tambahan berupa asuransi bencana. Hal ini untuk menghindari kemungkinan pengembang gagal melanjutkan proyeknya saat ada bencana alam. “Mumpung pasar sedang bagis kedepan harusnya diasuransikan terhadap bencana. Yang menanggung biaya asuransinya pemerintah sehingga pembangunan tetap bisa dilanjutkan saat ada kondisi tertentu, user tetap punya rumah,” kata Deny.
Terpisah, Direktur Nanosh Realty salah satu pengembang rumah subsidi di wilayah Benjeng, Koko Wijayanto mengatakan, pembangunan rumah subsidi di Gresik tidak semudah yang dibayangkan. Selain tantangan mahalnya harga lahan dan bahan material, pihaknya dihadapkan dengan alur birokrasi izin rumit. “Peminatnya banyak, namun kami kesulitan membangun karena terbatasnya modal. Sementara untuk mendapatkan akses permodalan dari bank syaratnya IMB harus keluar,” keluhnya. (fir/han)
(sb/fir/jay/JPR)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Permintaan Rumah Subsidi Diprediksi Naik, Pengembang Bertambah - Jawa Pos"
Post a Comment