Search

Rudal Iran Bikin Minyak Melesat 5%, Kini Bidik US$ 80/Barel - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah melesat naik pada perdagangan Rabu (8/1/2020) pagi akibat peningkatan tensi di Timur Tengah yang dikhawatirkan akan mengganggu suplai dari kawasan tersebut.

Minyak mentah jenis Brent melesat lebih dari 5% ke US$ 71,75/barel, sementara jenis West Texas Intermediate (WTI) lebih dari 4% ke US$ 65,63/barel. Seiring berjalannya waktu, minyak mentah memangkas penguatan, dan Brent berada di kisaran US$ 69/barel sementara WTI ke US$ 63,29/barel pada pukul 12:45 WIB.


Secara teknikal, kenaikan minyak mentah Brent yang lebih dari 5% membawanya mendekati resisten (tahanan atas) di kisaran US$ 72/barel level tertinggi pertengahan September 2019. Dengan kenaikan tajam, dan berada di dekat resisten tentunya banyak pelaku pasar yang melakukan aksi ambil untung (profit taking) sehingga penguatan Brent terpangkas.
Rudal Iran Bikin Minyak Melesat 5%, Kini Bidik US$ 80/BarelGrafik: Miinyak Mentah Brent
Sumber: investing.com

Melihat grafik harian, minyak Brent kini bergerak di atas rerata pergerakan (moving average/MA) 50 hari (garis biru), MA 100 (garis hijau), dan MA 200 (garis merah). Kemudian indikator rerata pergerakan konvergen divergen (MACD) juga berada di wilayah positif, yang berarti sentimen bullish atau dalam tren naik.

Semua indikator tersebut menunjukkan potensi berlanjutnya kenaikan harga minyak mentah Brent. Untuk menguat lebih lanjut, Brent perlu menutup perdagangan di atas US$ 72/barel, dengan target kenaikan ke US$ 75,75/ barel. Jika level tersebut Brent akan membidik level US$ 80/barel.

Sementara selama tertahan di bawah US$ 72/barel, Brent berisiko terkoreksi turun ke US$ 66,75/barel. Support (tahanan bawah) jika level tersebut dilewati adalah area US$ 64/barel.

Rudal Iran Bikin Minyak Melesat 5%, Kini Bidik US$ 80/BarelGrafik: Minyak Mentah WTI
Sumber: investing.com

Indikator yang sama ketika digunakan pada minyak mentah jenis WTI juga menujukkan posisi yang sama, sehingga memiliki potensi menguat juga. Target yang dituju WTI adalah US$ 70,35/barel, dengan resisten sebelunnya di level US$ 66,5 dan US$ 68,2/barel.

Support berada di level US$ 63,35, 60,5 dan 57,7/barel.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, penguatan tajam minyak mentah pada hari ini dipicu kecemasan akan gangguan suplai dari Timur Tengah. Suplai dan demand masih menjadi penggerak utama harga minyak mentah. Jika sampai tarjadi perag antara AS dan Iran di kawasan kaya minyak tersebut, minyak mentah berpotensi naik lebih tinggi lagi.

CNBC International pagi tadi melaporkan Iran menyerang setidaknya dua pangkalan militer AS dengan rudal.

Presiden AS Donald Trump merespon serangan tersebut. "Semua baik-baik saja! Misil diluncurkan dari Iran ke dua pangkalan militer di Irak" kata Trump melalui akun Twitternya.

"Saat ini sedang dilakukan perhitungan jumlah korban dan kerusakan. Sejauh ini, cukup baik! Kita memiliki perlengkapan militer yang paling kuat di seluruh dunia! Saya akan membuat pernyataan besok pagi (Rabu pagi waktu AS)" tambah Trump.

Pelaku pasar kini dibuat cemas akan kemungkinan perang yang lebih luas, akhir pekan lalu Presiden Trump memperingatkan Iran untuk tidak balas dendam atas tewasnya Jendral Qassim Soleimani akibat serangan drone AS di Bandara Baghdad. Jika peringatan tersebut tidak dihiraukan, Trump akan menyerang sebanyak 52 wilayah Iran sebagai balasan.

[Gambas:Video CNBC]

TIM RISET CNBC INDONESIA  (pap/hps)

Let's block ads! (Why?)

https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMid2h0dHBzOi8vd3d3LmNuYmNpbmRvbmVzaWEuY29tL21hcmtldC8yMDIwMDEwODEzMTg1NS0xNy0xMjg1NDEvcnVkYWwtaXJhbi1iaWtpbi1taW55YWstbWVsZXNhdC01LWtpbmktYmlkaWstdXMtLTgwLWJhcmVs0gEA?oc=5

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Rudal Iran Bikin Minyak Melesat 5%, Kini Bidik US$ 80/Barel - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.