"Teman-teman selalu nyampein begitu. Artinya, kalau jadi wali kota lalu jadi gubernur naik, dari gubernur ke presiden naik. Bagi saya ya nggak begitu naik itu. Bagi saya, gimana saya bisa ngangkat. Untuk apa saya jadi gubernur, untuk apa saya jadi presiden misalkan, tapi warga yang miskin tetap ada. Nggak ada gunanya untuk saya," kata Risma di sela-sela Rakernas I PDIP di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (11/1/2020).
Risma mengaku masih mendapatkan laporan bahwa warganya di Surabaya tak bisa sekolah. Risma merasa tak bisa berpuas diri meski pembangunan infrastruktur di Surabaya berjalan cukup pesat. "Kadang-kadang kalau ada laporan, ya Tuhan, ya sudah, saya cari sampai ke mana-mana punya masalah misalkan nggak bisa sekolah. Tapi kenapa masih ada terus setiap hari," ujarnya.
"Artinya memang saya nggak boleh berpuas hasil, apalagi teman-teman melihatnya mungkin cuma kasatmata. Secara fisik misalkan Surabaya tamannya bagus, udaranya bersih, nggak banjir, itu kan secara fisik. Padahal di dalam selalu saya katakan, kota atau wilayah itu bukan kata benda, di dalamnya ada manusianya yang harus juga diopeni (diurus)," sambung Risma.
Simak Video "Aksi Risma Pimpin Pemadaman Kebakaran Toko Elektronik di Surabaya"
https://news.detik.com/berita/d-4855345/risma-untuk-apa-saya-jadi-gubernur-tapi-warga-miskin-surabaya-tetap-ada
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Risma: Untuk Apa Saya Jadi Gubernur tapi Warga Miskin Surabaya Tetap Ada - Detiknews"
Post a Comment