Search

Lapkeu Bermasalah, Dana Desa di 13 Desa Sumsel Belum Cair - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia -- Dana Desa di 13 desa Sumatera Selatan (Sumsel) belum cair pada 2019. Alasannya, laporan keuangan desa-desa tersebut masih bermasalah.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara Kementerian Keuangan mengimbau 13 desa di Sumsel untuk membenahi laporan keuangannya. Desa-desa tersebut bisa mengajukan kembali pencairan dana ke pemerintah daerah.

Dengan catatan, Kepala Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara Kemenkeu Kantor Perwakilan Sumsel Taukhid mengatakan desa itu melakukan penyempurnaan laporan keuangan.

"Tinggal kami melihat di Pemda, apakah mungkin untuk dicairkan," ujarnya di Palembang, seperti dilansir Antara, Kamis (16/1).

Pun demikian, ia mengakui pemerintahan desa terkait sudah melakukan belanja untuk menjalankan rencana kerja tahunannya. Namun, karena memiliki persoalan hukum dan lainnya, desa terkait tidak dapat menyelesaikan persyaratan administrasi.

Dalam aturan pencairan dana desa, Kemenkeu menetapkan untuk tahap ketiga harus menyampaikan laporan realisasi pekerjaan. Dana 13 desa terkait juga telah ditransfer dari kas negara ke kas daerah.

"Kami juga punya empati, mungkin sudah belanja dengan pola utang. Jadi, harus dibayar," terang dia.

Menurut Taukhid, pemerintah saat ini lebih ketat dalam verifikasi data dan pelaporan keuangan untuk pencairan dana desa. Hal ini dilakukan demi memitigasi risiko penyalahgunaan, mengingat fenomena desa fiktif.

"Saat ini diverifikasi lagi, apakah benar rekening penerima dana itu atas nama desa," katanya.

Pemerintah Provinsi Sumsel mencatat dari 1.853 desa di Sumsel dengan alokasi anggaran dana desa Rp2,8 triliun, di antaranya 13 desa tidak mendapat pencairan dana tahap ketiga.

[Gambas:Video CNN]


(Antara/bir)

Let's block ads! (Why?)

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200116145041-532-465960/lapkeu-bermasalah-dana-desa-di-13-desa-sumsel-belum-cair

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Lapkeu Bermasalah, Dana Desa di 13 Desa Sumsel Belum Cair - CNN Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.