Search

Taqwallah Mengaku Sedih, Jika Ada Dana Desa Tak Bisa Dicairkan - Serambi Indonesia

BANDA ACEH - Sekda Aceh, dr Taqwallah MKes mengaku,dirinya sangat sedih jika ada dana desa yang mati atau tidak bisa dicairkan. Sebab, menurutnya, tak ada alasan dana desa tahap I, II, maupun III itu mati lantaran proses pencairannya dipermudah.

"Proses pencairan dana desa itu dibuat sesederhana mungkin, tapi kenapa sampai kini menurut laporan Kadis PMG Aceh, Azhari Hasan, masih ada 9 desa di Aceh yang belum bisa mencairkan dana desa tahap I dan 17 desa untuk tahap II. Itu laporan sampai akhir November 2019 ini," kata Taqwallah dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Dana Desa 2019 yang diselenggarakan Dinas PMG Aceh di Amel Convention Center, Banda Aceh, Jumat (29/11/2019).

Padahal, jelas Taqwallah, banyak hal yang bisa dibangun dan dibuat dengan dana desa yang berkisar antara Rp 750 juta hingga Rp 1,2 miliar per gampong tersebut. Untuk itu, tukasnya, Rakor Penyerapan Dana Desa 2019 tersebut harus bisa melahirkan solusi bagaimana caranya sisa waktu tahun anggaran 2019 yang tinggal sekitar 30 hari lag, bisa menyerap sisa dana desa sebesar Rp 1,4 triliun.

“Kalau tidak bisa tersalur 100 persen, kita akan malu dengan pemerintah pusat. Karena untuk tahun depan, pemerintah pusat telah menambah alokasi dana desa Aceh sebesar Rp 150 miliar menjadi Rp 5,05 triliun, dari sebelumnya Rp 4,9 triliun,” sebutnya.

Ke depan, papar Taqwallah, Pemerintah Aceh melalui Dinas PMG akan membagikan formulir kepada kepala desa dan pendamping dana desa, agar setiap bulan melaporkan kemajuan kegiatan perencanaan dan pelaksanaan tahapan penggunaan dana desa mereka. “Ini sangat penting supaya jika ada masalah di desa bisa cepat ditangani dan dicarikan solusi penyelesaian. Tujuannya supaya dana desa tahap I, II, dan III bisa cair tepat waktu, sehingga bisa dilaksanakan tepat waktu rencana kegiatan serta programnya,” tukas Sekda.

Sebab, urai Taqwallah, tujuan dan harapan dari penggelontoran triliunan dana desa adalah untuk pengurangan angka pengangguran dan kemiskinan di gampong. “Pagu dana desa Rp 5 triliun itu beredar di desa. Bila setelah dana sebesar itu berputar di desa, namun kemiskinan dan pengangguran di desa tidak bisa menurun, serta ekonomi desa tidak meningkat, program dan kegiatan apa lagi yang harus dibuat pemerintah,” tanya Taqwallah.

"Jadi, dengan ada dana desa senilai Rp 5 triliun itu, harapan kami bisa digunakan sebagian besar untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam rangka untuk mengurangi penduduk miskin di Aceh yang masih sebesar 15,32 persen dan pengangguran sebesar 6,35 persen di desa," tutup Taqwallah.

Sementara itu, Kadis PMG Aceh, Azhari Hasan dalam laporannya menyebutkan, daya serap dana desa sampai 29 November 2019, baru mencapai Rp 3,528 triliun atau sebesar 71,20 persen dari pagunya Rp 4,955 triliun. “Ini artinya, masih ada Rp 1,4 triliun dana desa tahun 2019 yang belum tersalurkan,” papar dia.

Azhari Hasan menyatakan sependapat dengan saran Sekda Aceh, dr Taqwallah MKes soal bagaimana caranya agar sisa dana desa 2019 itu bisa secepatnya terserap oleh 6.497 desa di Aceh. “Kalau ada masalah lakukan identifikasi, kemudian cari jalan sesuai prosedur, kemudian salurkan kembali dana desa tersebut sebelum akhir Desember 2019 nanti,” ulasnya.(her) 

Let's block ads! (Why?)

https://aceh.tribunnews.com/2019/11/30/taqwallah-mengaku-sedih-jika-ada-dana-desa-tak-bisa-dicairkan

Bagikan Berita Ini

1 Response to "Taqwallah Mengaku Sedih, Jika Ada Dana Desa Tak Bisa Dicairkan - Serambi Indonesia"

  1. Permisi Ya Admin Numpang Promo | www.fanspoker.com | Agen Poker Online Di Indonesia |Player vs Player NO ROBOT!!! |
    Kesempatan Menang Lebih Besar,
    || WA : +855964283802 || LINE : +855964283802

    ReplyDelete

Powered by Blogger.