JAKARTA - Pemerintah berkomitmen untuk terus memberikan energi dengan harga yang terjangkau. Salah satunnya adalah dengan memberikan subsidi energi secara tepat sasaran untuk menjaga daya beli masyarakat kurang mampu.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, sudah Rp. 1.200 triliun dana di APBN digunakan untuk subsidi energi selama periode 2011 - 2014. Meski demikian, alokasinya dibuat makin tepat sasaran dalam 4 tahun terakhir, agar tersedia alokasi pembiayaan untuk sektor produktif lainnya.
"Subsidi, yang selalu orang ramai bicara ini. Dibandingkan periode sebelumnya, sekarang empat tahun terakhir (2015-2018) subsidi sektor energi dipangkas menjadi hanya Rp 477 triliun. Ini kurang lebih hanya sepertiga dari yang sebelumnya. Agar lebih tepat sasaran," ujarnya dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu, (31/8/2019).
Jonan mengatakan bahwa pemerintah terus berkomitmen agar subsidi energi semakin efisien dan mengerucutkannya menjadi lebih tepat sasaran. Pada tahun ini, subsidi energi ditargetkan bisa disalurkan sebesar Rp160 triliun.
"Tapi saya kira nggak akan sampai. Paling di angka Rp 120 triliun sampai Rp 130 trilyun. Karena harga komoditas energi banyak yang turun juga. Hingga semester I tahun ini angkanya sebesar Rp. 59,4 triliun," ucap Jonan.
Oleh sebab itu, ketimbang menghabiskan anggaran untuk subsidi energi yang tidak tepat sasaran, pemerintah lebih memilih memangkas subsidi energi untuk dialihkan ke belanja yang lebih produktif dan pro rakyat.
Demikian halnya pemanfaatan anggaran Kementerian ESDM yang tahun ini dialokasikan sebesar Rp. 4,9 triliun juga mayoritas untuk infrastruktur dan program pro rakyat. "Tahun ini, anggaran Kementerian ESDM 48% dikembalikan ke masyarakat, untuk bangun pembangkit tenaga surya, jaringan gas dan lain sebagainya," ungkap Jonan.
Salah satu contoh program pro rakyat yang kontribusinya nyata dan dirasakan secara langsung oleh rakyat adalah program pembagian konverter kit LPG untuk nelayan kecil. Dengan menggunakan bahan bakar LPG, biaya operasional yang harus dikeluarkan oleh nelayan untuk melaut jadi semakin murah.
Tidak hanya itu, dana subsidi juga dialokasikan untuk belanja produktif seperti pembangunan jaringan gas kota, pembagian lampu surya gratis untuk rumah belum berlistrik, penerangan jalan umum, hingga pemboran sumur bor air tanah.
"Ini yang dimaksud dengan kedaulatan energi itu, supaya banyak saudara-saudara kita makin mampu beli, makin terjangkau. Kita juga akan paksa dengan segala peraturan supaya sektor ini menjadi lebih kompetitif," tutup Menteri ESDM tersebut.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Setengah Tahun, Subsidi Energi Baru Rp59,4 Triliun - Okezone"
Post a Comment