:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2823746/original/009482600_1559898394-20190607-Arus-Lalin-di-Gerbang-Tol-Palimanan-ANTONIUS-8.jpg)
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta untuk tak mengaktifkan gerbang tol Palimanan selama 3 hari pada arus balik Lebaran 2019. Hal ini agar tidak menimbulkan kemacetan pada titik tersebut seperti yang sudah terjadi sebelumnya.
"Satu lagi yang saya ingin usulkan kepada Menteri PUPR yakni Gerbang Tol Palimanan kalau bisa jangan ada (dinonaktifkan), mengingat gerbang tol ini menjadi penyebab kemacetan sepanjang tiga kilometer saat arus mudik," tuturnya seperti dikutip dari Antara, Kamis, 6 Juni 2019.
Budi meminta kepada Kementerian PUPR, dalam hal ini Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT), untuk menonaktifkan Gerbang Tol Palimanan pada arus balik dimulai pada Jumat 7 Juni hingga Minggu
"Saya cuma minta tiga hari saja, tanggal 7,8 dan 9 Juni setelah itu kembali normal. Kalau mengenai pendapatan bisa dari jalan tol yang lain, tinggal sharing saja," ujar Menteri Budi.
Dia juga mengimbau kepada pemudik untuk pulang saat arus balik pada tanggal 7 Juni atau 10 Juni. "Saya menyarankan kepada pemudik untuk pulang ke tempat kerja masing-masing pada tanggal 7 Juni atau 10 Juni," ujar Budi.
Menhub beralasan bahwa imbauan tersebut dikeluarkan agar pemudik dapat menghindari kemacetan saat puncak arus balik pada tanggal 8-9 Juni, serta mempertimbangkan kondisi pemudik yang sudah letih.
"Saya lagi ingin menginformasikan kepada pemudik pada arus balik untuk mampir-mampir ke daerah-daerah di sekitar jalan tol, karena kita juga punya masalah dengan rest area," katanya.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3984940/jurus-operator-tol-urai-kepadatan-di-gt-palimananBagikan Berita Ini
0 Response to "Jurus Operator Tol Urai Kepadatan di GT Palimanan"
Post a Comment