Search

Legislatif Sorot Mahalnya Harga Sembako - Radar Tarakan

PROKAL.CO, TANJUNG SELOR – Naiknya harga sembilan bahan pokok (sembako) jelang Ramadan di sejumlah pasar tradisional sejak sepekan terakhir mendapat sorotan serius dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kaltara.

Wakil rakyat tersebut mengaku sangat menyayangkan terjadinya kenaikan sembako yang dianggap menjadi permasalahan berulang setiap pelaksanaan hari besar keagamaan. Meski, pihaknya tak menampik saat pelaksanaan hari besar keagamaan itu permintaan konsumen akan jauh meningkat dibanding hari-hari biasa lainnya. Oleh karenanya, terkadang hal itu dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang bertanggung jawab.

Ketua DPRD Kaltara, Marten Sablon mengungkapkan, dengan kondisi yang ada saat ini, maka pemerintah atau instansi terkait dapat melakukan langkah-langkah nyata di lapangan guna mencegah terjadinya kenaikan harga sembako itu kembali hingga Idulfitri nanti.

Misalnya, dengan melakukan pengawasan esktra ketat kepada para pelaku di pasar tradisional. Selain itu, langkah nyata lainnya dengan semakin seringnya menggelar operasi pasar murah. Sehingga dapat dipastikan harga sembako di pasar tradisional dapat terus stabil.

“Pemerintah ini sebenarnya jangan menunggu harga-harga sembako naik dulu baru melakukan tindakan. Akan tetapi, bagaimana dapat melakukan pencegahan sedini mungkin. Sehingga harga sembako tak sampai terjadi kenaikan yang signifikan," ujarnya kepada Radar Kaltara, Minggu (5/5).

Lanjutnya, antisipasi mengenai penimbunan sembako selama Ramadan juga harus menjadi perhatian serius pemerintah. Pasalnya, potensi itu ada jika pengawasan yang diberikan lemah. Sehingga memang diperlukan rasa konsisten yang tinggi dalam pencegahannya.

“Tapi, saya meminta kepada masyarakat selaku pedagang juga jangan sampai melakukan penimbunan. Mengapa? Karena selain melanggar hukum, aksi itu jelas merugikan orang lain (konsumen, Red)," ungkapnya.

“Intinya dari kami bahwa jangan karena ingin untung banyak. Sehingga berbagai cara dilakukan oleh si pedagang. Ikutilah aturan dagang yang baik. Jangan hanya mencari untungnya saja," imbaunya.

Di sisi lain, pihaknya kembali menekankan kepada pemerintah agar dapat mengantisipasi tingginya permintaan masyarakat selaku konsumen pada Ramadan ini. Stok sembako yang memang paling sering diburu oleh konsumen utamanya harus mendapat pengawasan. Tujuanya, tatkala stok menipis, pemerintah dapat mencari solusi untuk bagaimana menambah jumlah stok itu.

“Pemerintah harus dapat memperkirakan tingginya permintaaan terhadap stok yang ada. Sehingga terjadi keseimbangan antara stok di pasar," jelasnya.

Meski, pihaknya mengaku tetap mengapresiasi terhadap langkah pemerintah yang sudah dilakukannya jauh jauh hari sebelum menjelang Ramadan. Hanya, menurutnya memang saat ini pemerintah dapat dikatakan harus lebih ekstra dalam melakukan pengawasan segala hal di lapangan.

“Dari kami tak ingin pengawasan pemerintah itu kendor. Tapi, bagaimana ke depannya dapat terus mengawal harga dan stok sembako yang ada," tuturnya.

Seperti diketahui sebelumnya, pemerintah sendiri, baik dari DPKP Kaltara, Diperindagkop Kaltara dan Diseperindagkop Bulungan serta aparat kepolisian dan lainnya yang tergabung dalam Tim Satgas Pangan selama Ramadan menyatakan kesiapannya dalam melakukan pengawasan di lapangan.

Terkait meroketnya harga beberapa kebutuhan pokok menjadi catatan tersendiri untuk segera ditindaklanjutinya. Apakah, nanti akan menggelar operasi pasar. Atau, dengan mencari akar masalah dengan melakukan jalan inspeksi mendadak (sidak) terlebih dahulu.

Kepala Seksi (Kasi) Perlindungan Konsumen, Septi Yustina mengatakan sebelumnya, kenaikan harga sembako jelang Ramadan dan Idulfitri memang diakuinya sering terjadi. Dan pihaknya sejatinya telah merumuskan langkah-langkah antisipasi agar harga dan stok sembako di Kaltara ini ke depannya tetap stabil. “Sebenarnya, kita ingin semua harga sembako yang dijajakan di pasar-pasar tradisional itu tetap stabil," ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga akan berupaya mengantisipasi segala kendala di lapangan yang membuat program sulit dijalankan. “Kendala di lapangan itu biasanya memang ada. Tapi, ini sejatinya menjadi tantangan kami untuk bagaimana meminimalisirnya. Sehingga apa yang menjadi fokus pada target awal dapat tercapai," ujarnya.

Termasuk, dalam perkara penimbunan. Di mana akan ada sanksi sendiri. Hal ini sesuai dengan pasal 133 UU 18/2012 tentang Pangan dengan ancaman kejahatan paling lama 7 tahun atau denda Rp 100 miliar serta pasal 107 UU Nomor 7 tahun 2012 tentang Perdagangan dengan perlindungan keamanan paling lama 5 tahun atau denda paling banyak Rp 50 miliar.

“Kita akan terapkan aturan itu bilamana di lapangan ada kami dapati. Karena penimbunan ini pun bisa menjadi faktor naiknya sembilan bahan pokok," tegas Kapolres Bulungan AKBP, Andrias Susanto Nugroho.

Untuk diketahui, kondisi meroketnya sembako yang saat ini terjadi salah satunya harga ayam. Di mana saat ini harganya mencapai Rp 50 ribu per kilogram. Sedangkan, sebelumnya hanya berkisar Rp 35 ribu per kilogramnya.

Tekan Harga, Gelar Operasi Pasar

Antisipasi terjadinya lonjakan harga sembako jelang Ramadan 1440 H/2019 M, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan melalui Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop dan UMKM) Bulungan melakukan operasi pasar di Kecamatan Tanjung Selor dan Tanjung Palas Timur.

Sebelumnya, Jumat (3/5) operasi pasar telah dilakukan di Pasar Jelarai, kemudian Sabtu (4/5) kembali dilaksanakan di Desa Mangkupadi, Kecamatan Tanjung Palas Timur.

Kepala Disperindagkop dan UMKM Bulungan, Ajer Supriyono melalui Kepala Bidang Perdagangan, Murtina mengatakan, selain untuk menekan harga, operasi pasar itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan stok saat Ramadan. “Alhamdulillah, masyarakat sangat antusias dalam operasi pasar tersebut,” ungkap Murtina kepada Radar Kaltara, Minggu (5/5).

Adapun barang yang diperjual belikan kepada masyarakat. Di antaranya gula, bawang merah, bawang putih dan sirup. Harga jualnya juga jauh lebih miring jika dibandingkan harga di pasaran. “Kalau di pasaran, harga bawang putih itu sudah mencapai Rp 50 ribu per kg, kalau di operasi pasar kita jual hanya Rp 40 ribu per kg,” ujarnya.

Dikatakan, jika selama ini operasi pasar selalu terpusat di Pasar Induk, Tanjung Selor. Namun kali ini hal itu tidak dilakukan, sebab pihaknya ingin menjangkau masyarakat yang jauh dari pusat kota. Sesuai hasrat operasi pasar ingin dilakukan di 10 kecamatan, tapi karena terbentur anggaran tidak semua kecamatan bisa dilakukan operasi pasar. “Anggaran kita minim, jadi tidak semua kecamatan bisa terakomodasi operasi pasar,” sebutnya.

Jika tidak ada kendala, kegiatan operasi pasar yang bekerja sama dengan  Baznas Kaltara dan Bulog itu akan kembali dilakukan di pertengahan Ramadan. “Kita rencanakan operasi pasar di Tanjung Palas dan Tanjung Selor,” bebernya.

Sementara, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindagkop dan UKM Kaltara, Hj. Hasriani saat dikonfirmasi mengenai operasi pasar mengatakan, kalau tidak ada kendala tanggal 6 hingga 7 Mei akan dilaksanakan di Kota Tarakan.

“Tahap awal kita lakukan di Tarakan, setelah di Tarakan baru di kabupaten lainnya yang ada di Kaltara,” ujarnya.

Selain melakukan operasi pasar, pihaknya juga mengaku akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah toko, minimarket dan pasar yang ada di Kaltara. Adapun yang menjadi target dalam sidak itu yakni makanan dan minuman (mamin) yang sudah mendekati kedaluwarsa. “Kemasan yang rusak juga akan menjadi target kita dalam sidak,” pungkasnya. (omg/*/jai/eza)

Let's block ads! (Why?)

http://kaltara.prokal.co/read/news/28098-legislatif-sorot-mahalnya-harga-sembako.html

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Legislatif Sorot Mahalnya Harga Sembako - Radar Tarakan"

Post a Comment

Powered by Blogger.