Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) terus meningkatkan jumlah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang dapat memiliki rumah layak huni dengan harga terjangkau sebagai bagian dari Program Satu Juta Rumah.
Upaya dilakukan baik dari sisi penyediaan maupun pembiayaan melalui sejumlah program. Dari sisi penyediaan, Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran untuk program pembangunan Rumah Susun (Rusun) bagi MBR, Rumah Khusus (Rusus), Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dan bantuan Prasarana Sarana Utilitas (PSU)
"Pemerintah telah mencanangkan Program Satu Juta Rumah yang bertujuan mempercepat pembangunan perumahan melalui deregulasi berupa penyederhanaan proses perijinan, pembangunan rumah dan dukungan pembiayaan kepemilikan rumah bagi MBR," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis, Minggu (10/3/2019).
Sementara Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi AH mengatakan, untuk program pembangunan Rusus di antaranya bagi nelayan, masyarakat perbatasan dan korban bencana selama empat tahun (2015-2018) telah terbangun sebanyak 22.358 unit. Pembangunan rusus dilanjutkan 2019 sebanyak 2.130 unit dengan anggaran Rp 551 miliar.
"Alokasi tersebut merupakan bagian dari total anggaran Ditjen Penyediaan Perumahan Rp 7,82 triliun. Pada tahun 2019 juga akan dibangun 6.873 unit satuan Rusun dengan alokasi dana Rp 2,6 triliun," ujar Khalawi.
Kementerian PUPR juga memiliki program BSPS atau yang dikenal dengan istilah bedah rumah. Dalam kurun empat tahun (2015-2018), program BSPS telah meningkatkan kualitas rumah menjadi rumah layak huni sebanyak 494.169 unit.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3913062/pemerintah-targetkan-bangun-6873-unit-rusun-pada-2019Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pemerintah Targetkan Bangun 6.873 Unit Rusun pada 2019"
Post a Comment