Search

Harga Tiket Pesawat Mahal, Okupansi Hotel Turun

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengatakan, ratusan penerbangan terpaksa harus ditunda akibat kenaikan harga tiket yang terjadi beberapa waktu belakangan.

Sebagian besar penerbangan yang tertunda ini adalah penerbangan dalam negeri atau domestik. 

"Pengaruh banget, saya tidak tahu tepatnya, ratusan flight sudah di cancel. Dari dalam mau ke Sumba, NTB, jumlahnya tidak tahu karena tidak mau diumumkan," ujar Arief di Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta, Senin (18/3/2019).

Arif mengatakan, kenaikan harga tiket pesawat yang cukup mahal juga sempat dikeluhkan oleh pemerintah daerah seperti Bupati Banyuwangi dan Aceh. Harga tiket dari kedua daerah ini berada diatas rata-rata harga biasanya.

"Tiket kalau di domestik terpengaruh, internasional tidak pengaruh. Kilometer yang dari internasional lebih murah. Disindir juga dari Bupati Banyuwangi, return tiket dari Banyuwangi-KL Rp 500.000," ujar dia. 

"Di domestik, sini lebih deket sampai Rp 1,2 juta, PP sampai Rp 2,4 juta. Meskipun yang Rp 500.000 adalah promo. Tapi kan jauh banget selisihnya. Terus kemaren kesindir juga kita dari Aceh ke Surabaya, lebih murah ke KL dulu baru ke Surabaya," sambungnya.

Arief menambahkan, akibat kenaikan harga tiket tingkat keterisian hotel (okupansi) di berbagai daerah turut menurun. Tercatat untuk wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) okupansi turun hingga 20 persen. 

"Yang NTB yang tadinya okupansinya 36 persen naik 50 persen, sekarang turun lagi 30 persen. Menurun sekitar 20 persen okupansinya secara tahunan," kata dia.

Reporter: Anggun  P.Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/bisnis/read/3919974/harga-tiket-pesawat-mahal-okupansi-hotel-turun

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Harga Tiket Pesawat Mahal, Okupansi Hotel Turun"

Post a Comment

Powered by Blogger.