Search

Tunggu arah politik setelah pemilu, emiten mengerem penerbitan surat utang

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis memproyeksikan penerbitan surat utang korporasi di tahun ini tidak bisa melebihi penerbitan di tahun lalu karena emiten wait and see hasil Pemilu tahun depan.

Eric Sutedja, Head of Fixed Income Fund Manager Prospera Asset Management memproyeksikan di sisa akhir tahun ini jumlah penerbitan obligasi korporasi tidak bisa melebihi penerbitan tahun lalu.

Asal tahu saja, berdasarkan data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) per 17 Desember 2018 jumlah penerbitan surat utang korporasi mencapai Rp 111,25 triliun. Sementara jumlah penerbitan surat utang korporasi di akhir tahun lalu mencapai Rp 166,18 triliun.

Menurut Eric, penyebab emiten menahan untuk menerbitkan surat utang bukan karena suku bunga naik. "Karena jika para emiten mengekspetasikan di masa mendatang suku bunga terus naik, maka emiten akan segera issued obligasi untuk secure bunga di saat ini," kata Eric.

Sehingga, penyebab tahun ini penerbitan obligasi korporasi loyo karena emiten menahan diri untuk melakukan ekspansi bisnis. "Saya rasa lebih karena wait and see hasil Pilpres 2019," kata Eric.

Oleh karena itu, Eric memproyeksikan di tahun depan penerbitan obligasi korporasi akan lebih baik dari tahun 2018.

Untuk kondisi rupiah di tahun depan, Eric memproyeksikan rupiah bisa stabil di kisaran Rp 14.500 per dollar AS. Hal ini didukung dari tekanan harga minyak yang sudah lewat.

Sementara, untuk yield pasar obligasi, Eric memproyeksikan masih akan terjadi tekanan terutama karena faktot eksternal seperti kenaikan suku bunga AS dan tapering Eropa.

Namun, karena ekspektasi suku bunga secara global akan terus naik, Eric menilai semester I-2019 menjadi waktu yang tepat bagi perusahaan untuk menerbitkan surat utang tenor tiga hingga lima tahun.

"Sentimen positif di tahun depan dari kejelasan politik setelah Pilpres, dugaan saya jumlah penerbitan obligasi korporasi bisa diatas tahun ini tetapi masih di bawah penerbitan di tahun kemarin karena emiten baru gencar terbitkan surat utang setelah Pilpres, jadi sekitar di angkas Rp 150 triliun," kata Eric.

Eric memproyeksikan penyerapan pasar obligasi korproasi akan tetap baik di tahun depan karena spread dengan deposito juga menarik, terutama pada obligasi yang bisa dikemas dengan reksadana dengan pajak atas kupon 5%.

Reporter: Danielisa Putriadita
Editor: Herlina Kartika

Reporter: Danielisa Putriadita
Editor: Herlina Kartika
Video Pilihan

Let's block ads! (Why?)

http://investasi.kontan.co.id/news/tunggu-arah-politik-setelah-pemilu-emiten-mengerem-penerbitan-surat-utang

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Tunggu arah politik setelah pemilu, emiten mengerem penerbitan surat utang"

Post a Comment

Powered by Blogger.