KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah melewati libur panjang, kurs rupiah ditutup melemah 0,16% di pasar spot ke level Rp 14.577 per dollar AS. Kurs tengah rupiah di Bank Indonesia juga terkoreksi 0,84% ke level Rp 14.602 per dollar AS.
Direktur Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, pelemahan rupiah masih dipicu oleh kekhawatiran para pelaku pasar atas ditutupnya pemerintahan AS yang diperkirakan berlangsung hingga 3 Januari mendatang.
Hal ini disebabkan anggaran belanja senilai US$ 5 miliar untuk pembangunan tembok di perbatasan AS dan Meksiko tidak disetujui oleh Senat.
Selain itu, ketegangan antara Presiden AS Donald Trump dan Jerome Powell selaku Ketua The Federal Reserves juga berdampak pada pelemahan rupiah.
“Trump menentang keputusan The Fed yang tetap akan menaikkan suku bunga acuan di tahun depan ketika perekonomian global terancam melambat,” imbuh dia.
Bahkan, sempat terkuak isu bahwa Trump berniat memecat Powell meskipun sang presiden tak punya wewenang untuk melakukan hal tersebut.
Untungnya, rupiah sempat mendapat suntikan tenaga berkat intervensi BI melalui pasar domestic non-delivery forward.
“Sebelumnya, rupiah sempat bertengger di kisaran Rp 14.600-an di awal perdagangan,” kata Ibrahim.
Terlepas dari itu, masih banyaknya sentimen eksternal membuat rupiah berpeluang kembali melemah pada perdagangan Kamis (27/12).
Selain kelanjutan sentimen di hari ini, laju rupiah juga akan dipengaruhi oleh penantian pelaku pasar terhadap data klaim pengangguran AS.
Ibrahim pun memprediksi, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.550—Rp 14.610 per dollar AS pada esok hari.
Editor: Yudho Winarto
Editor: Yudho Winarto
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sentimen dari AS membuat rupiah melemah pasca libur panjang"
Post a Comment