KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat diperkirakan cenderung terbatas jelang berakhirnya tahun 2018.
Ekonom Bahana Sekuritas, Satria Sambijantoro mengatakan, aktivitas perdagangan valuta di pasar relatif terbatas ketika memasuki libur akhir tahun. Hal itu akan mempengaruhi rentang pergerakan rupiah di pasar.
Rupiah masih memiliki potensi pelemahan kendati data revisi estimasi pertumbuhan ekonomi AS di kuartal III hanya mencapai 3,4% ketika dirilis Jumat (21/12) lalu. Angka tersebut lebih rendah daripada ekspektasi konsensus sebesar 3,5%. “Para pelaku pasar justru bisa menafsirkan data tersebut sebagai sinyal perlambatan ekonomi AS,” kata Satria, hari ini.
Reaksi pelaku pasar terhadap kondisi ekonomi global turut membuat bursa saham AS melemah di akhir pekan lalu yang kemudian berdampak pada pelemahan rupiah.
Peluang penguatan rupiah tetap terbuka seiring meningkatnya ekspektasi masuknya dana investor asing ke pasar keuangan domestik. Sentimen ini hadir setelah pernyataan dovish dari Federal Reserve terkait kebijakan kenaikan suku bunga acuan AS di tahun depan sehingga pasar emerging market kembali dilirik.
Menurut Satria, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.500—Rp 14.600 ketika pasar kembali dibuka pada Rabu (26/12) mendatang.
Sebagai pengingat, kurs rupiah di pasar spot melemah 0,55% ke level Rp 14.553 per dollar AS pada perdagangan Jumat lalu. Namun, dalam sepekan rupiah mampu menguat 0,19%.
Sementara itu, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia menguat 0,13% ke level Rp 14.480 per dollar AS pada Jumat silam. Sedangkan dalam sepekan, rupiah terapresiasi 0,39% terhadap dollar AS.
Editor: Wahyu Rahmawati
Editor: Wahyu Rahmawati
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rentang pergerakan rupiah akan lebih terbatas jelang akhir tahun"
Post a Comment